UMKM Deddy Puspawan pie camilan oleh-oleh khas Bali
DENPASAR- Setiap
perjalanan terselip ilmu secara tidak langsung yang menghampiri, dari
perjalanan tersebut pergolakan terjadi. Problema hal itu bercambuk dalam diri
sehingga menyulut diri untuk bangkit, merefleksi diri. Hikmah pertemuan setiap
langkah mempelajari hidup. Begitu juga saat bekerja, bertemu dengan pelanggan
dan pembeli secara langsung murni melihat edukasi tersembunyi tinggal bagimana
mengolah rasa tersebut. I Putu Deddy Puspawan melewati asam garam hidup
diperkotaan, kebutuhan hidup semakin menghimpit disana ia mulai mengolah rasa
mengselancar mengarungi belantara perkotaan. Pria asal Negara ini
bertransformasi menggeluti usaha camilan khususnya pie. Makanan ringan tersebut
sebagai pelengkap saat bercengkrama atau teman ngopi. Biasanya roti model ini
sering digunakan sebagai oleh-oleh ketika berada di Bali kemudian dibawa tempat
asalnya.
Penganan yang
diproduksi di rumahnya sendiri daerah Sanur melibatkan tenaga masyarakat
sekitarnya. Padahal dirinya tidak mempunyai latar belakang membuat camilan,
kenginan yang kuat serta mendapat dukungan dari sahabatnya, Puspawan terus
melakukan enovasi terutama hal rasa. Susu adalah garnis dari produk rotinya dan
dikembangkan dengan rasa yang lainya. Varian rasa yang ditawarkan tentunya
menambah cita rasa.
Ketika ditanya
mengawali usaha ini, Puspawan menceritakan ketika masih berkerja disalah satu
toko oleh-oleh khas Bali disana mendapat ilmu secara langsung. Proses pemasaran
dan mengkemas produk agar terlihat menarik. Puspawan adalah tipikal orang yang
suka akan tantangan dan keputusan keluar dari tempat kerjanya. Mungkin sebagian
besar teman kerjanya memandang keputusan yang diambil hal koyol. Puspawan terus
berusaha membuktikan diri keluar dari zona nyaman. Memang awal-awal terasa
menyulitkan dari bekerja membikin usaha sendiri lambat waktu proses itu
terlewati pada akhirnya menjadi sebuah kenikmatan.
“ keluar dari zona
nyaman impian saya ingin membuktikan diri bisa melakuni. Punya waktu lebih dari
saat berkerja sama manfaatkan maksimal mungkin fokus membesarkan usaha yang
dirintis. Bimbingan dari sahabat menyulut saya terus berkerja disaat
memperkejakan masyarakat sekitar disanalah nurani lega terasa, “ ucapnya.
Pemasaran pie susu
menyasar market lokal dan kebetulan nyambi sebagai guide bertemu dengan
wisatawan peluang mengembangkan pasar lebih luas. Hampir setiap tamu yang
diantar merasakan camilan hasil usahanya.
Ketika liburan
kebiasan membawa oleh-oleh disuatu daerah celah tersebut Puspawan garap.
Strategi pemasaran dan kemasan yang menarik yang ia dapatkan dari bekerja salah
satu toko oleh-oleh tersebar di Bali diterapkan. “ hasilnya lumayan sih, “
tuturnya sambil bergurau. Sementara roti yang diproduksi tidak menggunakan
pengawet maupun gula tambahan. Masalah harga tidak sampai menjebol dompet
berkisar 25 sampai 30 ribu perkotak.
Puspawan menambahkan
tatkala saat berkerja dan buka usaha sendiri yang membedakan adalah gaji
sementara usaha sendiri lebih giat untuk hasil yang maksimal. Keluar dari
cengkraman zona nyaman poinnya adalah tetap onfire. Bertemu dengan
berpengalaman menginspirasi dan mengimplementasikan ilmu yang didapat merajut
hasrat menggapai mimpi.*(sjd)
0 comments:
Post a Comment