Dihantam Ombak Jukung Terbalik


polisi cek sampan yang terbalik dihantam gelombang 
NUSA PENIDA - Gelombang tinggi menimpa sejumlah daerah di Indonesia sesuai dengan perkiraan cuaca dari BMKG bahwa gelombang tinggi sampai 3 hingga 4 meter juga dialami diperairan Bali. Puncak gelombang tinggi terjadi hari ini bahkan penyeberangan ditutup. Musibah gelombang tinggi kawasan pantai Toyapakeh, Kecamatan Nusa Penida menimpa sebuah jukung, Rabu (25/7) tadi sekira pkl. 15.30 wita.

Jukung terbalik tersebut dimiliki Hendra Sanjaya yang dinahkodai oleh I Made Japa (60) berasal dari Padangbay, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem. Transfortasi tradisional tersebut dengan mengangkut 2 orang penumpang masing-masing bernama Raaudin (53) asal Bendul, Klungkung serta Rohanah (55). Berangkat dari Padangbay menuju Toyapakeh dengan menggangkut kebutuhan sehari-sehari berupa sayur, memasuki perairan Toyapakeh sebelah selatan ponton tiba-tiba ombak menggulung jukung dan seketika terbalik.

Barang yang diangkut seluruhnya tumpah dilaut sementara dalam kejadian tersebut nahkoda mengalami luka pada kaki kanan akibat benturan dengan batu karang sedangkan penumpang dua orang hanya mengalami luka ringan. Tapi, kejadian tersebut membuat kedua penumpang syok. Kemudian jukung naas sudah berada dipinggir pantai setempat dengan kerusakan pada bagian penyeimbang atau lebih dikenal masyarakat kantih bagian kiri dan kanan patah. Kapolsek Nusa Penida Kompol I Ketut Suastika saat dikomfiemasi membenarkan kejadian jukung dihantam gelombang hingga terbalik. " syukur kejadian tersebut hanya mengalami luka ringan sedangkan penumpangnya mengalami syok. Korban termasuk nahkoda telah dievakuasi ke rumah sakit Pratama untuk mendapat perawatan. Kerugian material ditafsir kurang lebih 55 juta, " ucapnya. Ia berpesan kepada masyarakt agar berhati-hati gelombang tinggi diperkirakan hingga dua hari kedepan.

Sementara lokasi objek wisata Angel Billabong, Desa Bungamekar gelombang tinggi menimpa kawasan tersebut. Tinggi gelombang melebihi tinggi tebing, alhasil obejk yang selalu diincaran swamfoto dipenuhi air laut hingga meluber ke tanah warga. Wisatawan yang berada di lokasi hanya bisa mlihat gelombang besar. *


Share on Google Plus

wak laba

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

http://waklaba.blogspot.com/. Powered by Blogger.