Pengorbanan Torehan Diatas Daun “ Lontar “


karya Putu Dudik Ariawan
Pengorbanan dalam kontek pergerakan adalah bagaimana memperjuangkan ketidakadilan yang terjadi dalam lingkungan sosial diatas dogma-dogma pragmatis mengerami ambisi memikirkan secara subjektifitas melayangkan berbagai cara dahaga ambisi dan keinginan tercapai. Sesak didada, mana kala pergerakan egomoni melakukan petempuran secara kamulatif dan masif bahkan parah, terbuka. Dengan cara seperti mungkin menurut sudut pandang yang melalukan hal tersebut bagaian cara jitu dan ampuh melegalkan sebuah ambisi. Jika ada yang menghambat dianggap ketidakberpihakan pada komunalnya dengan cara mendikriminatf, persuasi memperluas jaringan.

Jauh berbeda tatkala perjuangan yang dilakukan pendahulu, pengorbanan mereka atas nama pertiwi seperti layakanya nyala lilin. Pengobanan yang dilakukan jiwapun menjadi taruhan. Pergeseran ala perjuangan masa millenial arus perkembangan global signifikan berubah, kultur mengalami dilema berat. Perubahan ini mau nga mau sebuah tantangan baru perjuangan lain dari jaman kolonial. Berkarya dan bekerja adalah cara terbaik beradaptasi perubahan yang terjadi. Membentengi diri dari pengaruh yang tak jelas arah, ikutan boleh! asal tau arah dan mengarah kemana pergerakan yang disasar. Foundamental yang dibangun melalui sosial, kultur dengan jargon agama sebagai busur mencapai egomoni disebar luaskan dengan segala cara baik secara masif maupun kekerasan sekalipun. Agen-agen sengaja dibangun baik melalui insitusi pendidikan, birokrasi maupun masyarakat secara komunal lebih dulu hingga sesuai dengan target. Ledakan-ledakan dogma terus digempur seperti peluru terus menembus sekatan-sekatan dalam masyarakat, jika waktu yang pas bisa diledakan. Ngeri sekali ?

Seksi cara melempar sebuah isu yang berkiatan dengan agama berkorelasi dengan etnis. Mayoritas dan minoritas itu bagian dari skema homegen dari keragaman yang sudah disepakati bersama yang diikat dengan sebuah komitmen besar dalam menjalankan kehidupan bersamasyarakat. Ada saja yang memanfaatkan kemajemukan untuk dimain-mainkan. Perjuangan tidak mesti harus dilakukan dengan gerakan yang radikal, cukup dengan sebuah karya untuk negeri tercinta adalah sebuah jawaban sebagai warga negara. Ditarik benang merahnya bahwa pengorbanan seorang tokoh memperjuangkan pemertaan keadilan secara sosial politik maupun lainya sebagai panutan walaupun terkadang dalam dilemahkan bahkan dihujat habis. Hujan-hujan kebencian terus membanjiri agar tokoh tersebut layu. Pada titik inilah keberhasilan mencapai ambisi telah sesuai target, bagi kaum sillent majority melawan dan terus mengobarkan semangat.

THE SACRIFICE
Perjuangan bagaian manisfestasi dari pergerakan secara tulus demi keberpihakan terhadap keadilan. Apa yang diimplementasikan dari Mahasiswa Udiksha Singaraja, Putu Dudik Ariawan dalam karyanya. Dudik mentermajahkan perjuangan seorang tokoh yang lagi hangat sehangat secangkir kopi dengan unsur kontemporer. lontar dalah media karyanya, model seperti ini sudah lazim bagi masyarakat Bali yang disebut nyastra. Ia tergabung rekannya dalam pameran bersama yang bertajuk (O)P(E)RASI, jika dibedah mendalam operasi bermakna luas tatkala istilah ini kedokteran membedah secara mendalam sebuah penyakit.
Pemeran yang dikurasi oleh I Made Susanta Dwitanaya, pameran ini sesungguhnya sedang berada dalam upaya membedah struktur demi struktur “anatomi” seni prasi itu sendiri mereka mencoba mempelajari dan mengakrabi berabagaiu aspek muylai dari aspoek visual, tematik, hingga cara presentasi dari seni prasi itu sendiri. Selanjutnya pada lapisan berikutnya kata operasi dimaknai sebagai sebuah gerakan atau aksi dengan misi tertentu. Sehingga pameran ini juga bermakna sebagai sebuah upaya dari para perupa muda ini untuk bergerak dalam misi menempatkan eksistensi seni prasi ini dalam medan sosial seni rupa hari ini. Atas dasar itu pula-lah mengapa pameran ini memilih tempat di sebuah galeri seni rupa,dimana kitra ketahui bersama bahwa galeri adalah salah satu institusi yang penting dalam medan sosial seni rupa. Dan dengan terselenggaranya pameran ini diharapkan seni prasi menjadi semakin mendapat tempat dalam konstelasi seni rupa kontemporer.

Menelisik karya Dudi memunculkan The sacrifice atau perjuangan mengaruhi sosial kultur ditengah ketidak keberpihakan atau juga ketidak adilan secara terpola. Kesiapan menjadi seorang lilin mengorbankan dirinya sudah jarang ditemui mungkin rasionya sangat kecil bahkan jarang dalam satu dekade.
#saveAHOK


Share on Google Plus

wak laba

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

http://waklaba.blogspot.com/. Powered by Blogger.