ilustrasi foto (Dok.waklaba )
Awal Oktober isu yang paling kencang di Kabupaten Klungkung mengenai mutasi para guru. berbagi masalah timbul, mulai mutasi amburadul yang paling parah tindakan guru me-bully anak Bupati Klungkung.
Tokoh Masyarakat I Ketut Pesta , Minggu ((5/10/2014) prihatin dan sedih mendengarkan (kalau memang benar) ada guru (PNS) dari wilayah Klungkung yang lainnya (Klungkung, Dawan, Banjarangkan) tidak mau (suka) ditugaskan di Nusa Penida dan apalagi kalau sampai mereka yang asal Nusa Penida tidak mau ditugaskan di Nusa Penida.
Menurutnya ketika pilihan kariernya adalah PNS sesuai dengan sumpah jabatan, maka harus siap bertugas dimanapun di wilayah RI dari Sabang sampai sampai Merauke. Jika sampai enggan (menolak) dimutasi ke dareah tertentu berarti telah menolak sumpah jabatannya sendiri, dengan begitu oknum PNS seperti ini sebaiknya mengundurkan diri saja (pensiun muda) dari PNS atau sekalian saja dipecat agar tidak menjadi contoh yang buruk bagi yang lainnya. Toh sekarang peminat PNS dari kalangan generasi muda sangatlah banyak dan rata – rata tingkat pendidikan mereka sangat baik. Jadi kita semua tidak usah meratapi PNS bemental TEMPE, cengeng seperti ini.
Ketidak mauan oknum PNS dimutasi ke tempat baru, bisa juga berarti bahwa PNS tersebut merasa terlena pada zone nyaman sehingga enggan untuk berubah (dirubah) atau bisa juga tidak cukup percaya diri alias kemampuannya pas – pasan sehingga takut bersaing di tempai lain.
Sebagai warga Nusa Penida, saya sebenarnya berharap mereka yang tidak suka (ditempatkan) di Nusa Penida tidak ditempatkan di sana, sebab sudah banyak contoh, statusnya jadi guru di sana, tetapi jarang datang (mengajar) hanya datang saat mengambil gaji saja. Hal ini tentu tidak ada manfaatnya untuk perbaikan pendidikan di Nusa Penida. Idealnya mereka yang bertugas di Nusa Penida adalah mereka yang suka serta ikhlas betugas disana, sehingga jadi bermanfaat untuk semua.
Tetapi, kalau pemegang otoritas sudah memutuskan dengan berbagai pertimbangan bahwa mereka harus bertugas di sana maka mau tidak mau mereka harus menjalankan tugasnya. “ bisa mengerti keengganan mereka, karena mungkin masih terbayang cerita – cerita zaman dahulu tentang keterbelakangan dan lain hal yang buruk tentang Nusa Penida. Mereka belum sadar (update) bahwa Nusa Penida sekarang sudah berubah dalam banyak hal, saya mau bilang sudah hampir setara dengan Bali daratan dan dalam banyak hal malah lebih baik. Orang Nusa Penida yang pernah pergi (hidup) di berbagai wilayah di Nusantara dan bahkan di berbagai wilayah di jagat raya ini dari Asia, Amerika, Eropa sampai Afrika dan kemudian berkesimpulan bahwa tidak ada tempat di dunia ini yang lebih aman, lebih nyaman untuk hidup kecuali di NUSA PENIDA, “ terangnya Pesta.# (SJD)
0 comments:
Post a Comment