Pura Batumedawu gelar Ngusaba Jagad (foto/SJD).
Suana (waklaba.blogspot.com)
Upacara ngusaba merupakan salah satu upacara besar di
Nusa Penida. Upacara ini dilaksanakan setiap tahun sekali yang jatuh pada Purnama
kapat yang kebetulan bersamaan dengan Pagerwesi. Pelaksanaan upacara ngusaba
secara bergantian dilakukan yang terbagi dua wilayah yakni dauh bantas dan
dangin bantas. dauh bantas dilaksanakan di Pura Penataran Ped sementara dangin
bantas di Pura Batumedawu.
Hal ini disampaikan Ketua Panitia I Ketut Rai , Kamis
(9/10/2014) mengatakan pelaksanaan upacara ngusaba kali ini berlangsung di Pura
Batumedawu yang secara bergilir setiap tahun sekali dilaksanakan. Upacara
ngusaba diawali upacara Nanteb Taring, Mrascita, Medalang Ida Bhatara
Pura Batumedahu, Bhatara Turun kabeh & Melasti . Sementara puncak upacara
berlangsung Rabu (8/10/2014). Ida Bhatara nyejer selama tiga hari, penyineban
berlangsung Minggu (12/10/2014), “ terangnya.
Sementara Mangku Wayan Sugianta mengatakan ngusaba
yang diselenggrakan di Pura Batumedahu setiap dua tahun sekali. Sedangkan
setipa 5 tahun sekali Upacara Ngusaba Agung. Tujuannya adalah untuk
menetralisir alam semesta istilah pemayuh jagad agar jagad tetap ajeg. Yang
sesuai dengan ajaran sastra yang dipadukan dengan budaya setempat (desa kala
patra), “ tuturnya.
“ Mari kita bersama-sama mengejegan budaya bali tidak
hanya dimulut saja namun perlu penerapan secara menyeluruh. Yang tetap
berpedoman dengan ajaran weda yang perlu ditelaah dan dilaksanakan serta
difikirkan. Namun membicarakan masalah budaya banyak perdebatan tapi yang
terpenting budaya tetap berlandasan weda yang sesuai dengan Desa kala Patra.
Budaya adalah salah satu bentuk rasa, “ imbuhnya.
Upacara nyepi segara salah satu rangkain upacara
ngusaba yang dimaksudkan disini adalah tidak melakukan aktifitas di laut selama
24 jam.
Oleh : Santana Ja Dewa
0 comments:
Post a Comment