I Nyoman Sudiatmika (foto/SJD)
Nusa Penida (waklaba.blogspot.com)
Nusa Penida salah satu daerah yang geografisnya
kering dan berbatu tapi dibalik kerasnya kondisi alam terbentuk karakter yang
kuat dan kerja keras. Banyak sudah Nusa Penida melahirkan tokoh-tokoh hebat
dibidangnya, salah satunya I Nyoman Sudiatmika. Pria yang lahir di Desa
Jungutbatu mengawali karier menjadi pegawai Perusahaan Listrik Negara (PLN ) di
Kintamani bagian operasi. Jiwa rantuan sudah terbentuk sejak kecil, maklum saja
dari kecil sudah diajarkan mandiri oleh orang tua serta ditempa oleh alam. Kegigihan Sudiatmika yang sering disapa
Koyog berbuah hasil pada tahun 2008 menjadi
Penanggung Jawab di Nusa Lembongan tiada lainya daerah asalnya.
Badan kurus kerempeng agak sama persis dengan
Presiden RI sekarang Bapak Jokowi cuma beda nasib saja hahahaha. Dialeg yang
agak keras , gayanya agak prontal pada bawahnya bukan bermaksud lain namun demi
kelancaran pelayanan kepada masyarakat. Pada tahun 2013 naik jabatan menjadi
Area Bagian Pemeliharaan Bidang distribusi area Bali Timur. Awal tahun 2014
karir Koyog semakin melesat menjadi Kepala PLN Tiga Nusa ( Nusa Penida ). Karir
Koyog kian meroket pada bulan Agustus 2014 naik jabatan menjadi Pengawas dan
Pengendalian Kontruksi Area Bali Timur.
Dibalik kesukses pasti ada wanita yang menjadi
inspirasi buat Koyog , Luh Putu Vira Astuti istri yang selama ini memberikan
motivasi untuk semangat bekerja. Dalam perkawinannya memiliki dua orang anak
diantaranya I Putu Deny Pramana Putra dan Dina Pramana Putri. Koyog salah satu alumnus D2 Politeknik dan
sekarang menempuh S1 teknik elektro di Unud . kejar ilmu sampai ke negeri china
pepatah itu yang membuat Koyog termotivasi untuk menuntut ilmu .
Dalam bekerja pasti ada suatu insiden apa lagi
bekerja di PLN. Insiden yang paling lucu , saat masang kabel pernah disetrum.
“ Pelayanan
PLN kini sudah dekat dengan masyarakat dan saya memegang prinsip menjaga
kepercayaan masyarakat dan menumbuhkan sama-sama memilki aset Negara bahwa pada
intinya perlu dijaga bersama demi kita , “ pintanya Koyog.
Oleh : Santana Ja Dewa
0 comments:
Post a Comment