Maha Putra Jaya panji Kebesaran Klungkung



desain foto:buddi mahayana

Oleh ; I Ketut Sandika

Entah masih ada yang mengingat panji kebesaran ini. Bendera yang digagas oleh Bhatara Dalem Klungkung pada masa-masa Bali mengalami krisis akibat bencana gunung agung meletus bahkan jauh sebelum itu. Saya begitu ingin menelisik lambanng kebesaran ini, meskipun baru hanya menemukan data-data lisan. Litetarasi dan sumber dokumen masih saya telusuri.

Berdasarkan cerita lisan, konon Bhatara Dalem Klungkung menggagas bendera ini terilhami oleh keagunngan Hyang Giri Tohlangkir sebagai Sthana Hyang Putranjaya. Dimana dalam dunia babad Hyang Putranjaya disthanakan di Giri Tohlangkir, Hyang Betari Dewi Danu di gunung batur dan Hyang Genijaya bersthana di Lempuyang. Dengan demikian stabilah Balipulina kala itu.

Lanjut dituturkan, atas ilham itulah bendera itu dinamakan Maha Putra Jaya yang merujuk pada Hyang Putranjaya yang disthanakan di Giri Tohlangkir atau gunung agung. Selain itu konon dasar bendera dibuat berwarna biru lambang kesejahteraan dan kejayaan dan keluasan yang merujuk pada langit yang tidak terbatas. Kemudian tepat di tengah ada gambar bulan dengan cahaya yang terang benderang. Tafsir saya, cahaya bulan melambangkan kelembutan dan anutan spiritual dari Hyang Putranjaya, yakni kabhudan yang lebih melihat ke dalam diri. Bahkan dimungkinkan tradisi kabhudan dijalankan Ida Bhatara Dalem.

Letusan gunung agung tatkala itu melemahkan semua kehidupan masyarakat Bali. Erupsi paling dasyat dan lama membuat orang Bali melarat dalam kemiskinan. Berdasarkan cerita, bendera inilah dikibarkan oleh beliau Ida Dalem sehingga letusan terhenti. Meskipun saya meragukan isi cerita ini, tetapi cukuplah sebagai awal untuk saya mengetahui panji kebesaran yang terlupakan dari alam pemikiran warga Bali dan Klungkung khususnya.

Hingga akhirnya, 19 Oktober 1995, nama Putrajaya dan beberapa lambang di dalam panji ini diambil negara tentangga Malaysia. Yang konon Malaysia mengambil nama itu dari nama perdana menteri Malaysia pertama, yakni Tunku Abdul Rahman Putra. Wilayh Putrajaya kini menjadi persekutuan Malaysia ketiga dan dijadikan simbol kejayaan Malaysia.

Kini, Gunung Agung sedang mengalami gejolak banyak tafsir mengiringi kejadian ini. Mulai dari kegaiban hingga prediksi ilmiah yang beragam. Tulisan ini, tidak ada keterkaitan dengan tafsir tetapi lebih kepada keingin tahuan saya tentang panji ini sebagai lambang kebesaran Klungkung. Sebab ada banyak hal yang belum tergali dari sejarah Klungkung yang terhubung dengan Gunung Agung, Batur dan Lempuyang.*

#rahayu


Share on Google Plus

wak laba

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

http://waklaba.blogspot.com/. Powered by Blogger.