Khawatir Masa Depan Pariwisata Bali


lukisan karya Suasana "Kabul"


“Besok khawatir tidak bisa makan adalah penghinaan terhadap Tuhan. Karena kita meyakini Tuhan Maha Asyik. ”, Kata Sujiwo Tedjo seniman dan budayawan nyentrik ini.

Pernyataan Sudjiwo Tedjo yang memiliki nama asli Agus Sudjiwo ini tentunya menyindir bathin kita semua ditengah erupsi Gunung Agung sekarang ini.

Banyak dari kita khawatir masa depan pariwisata Bali. Kita khawatir Penginapan sepi, Restoran tidak ada pengunjung, jasa transportasi dikhawatirkan akan bangkrut.

Yakinlah bahwa Tuhan memiliki rencana lebih baik dari kita. Tuhan menyayangi kita. Ia akan memberikan lebih dari sebelumnya.

Meminjam pernyataan Kadek Pande Pande Kadek Heryana Saputra yang seorang musisi dan photografer handal ini :

"Menjauhlah dari tungku saat Ibu sedang memasak, agar tidak terkena abu dan panasnya api. Saat sudah selese memasak maka pulanglah untuk makan”.

Ia mengibaratkan Gunung Agung adalah sang Ibu yang sekarang lagi erupsi (memasak), menjauhlah atau mengungsi.

Setelahnya selesai “makanlah” akan ada abu yang menyuburkan, pasir, bebatuan dan tentu pula penyeimbangan alam.

Selalu berpikir asyik dan tidak ruwet akan membantu ditengah suasana genting, ketimbang mempermasalahkan masalah.

Mengumpat kegelapan adalah kesia-siaan dibandingkan menyalakan lilin.*sjd

Lukisan yang gagah dari Iketut Suasana Kabul dan Aris Sarmanta.


#sanghyangtohlangkir
Share on Google Plus

wak laba

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

http://waklaba.blogspot.com/. Powered by Blogger.