warga nguying saat Ida Bhatara mesolah (foto/sjd)
BATUNUNGGUL, Upacara ngadegang Banjar Pakraman
Sampalan, Desa Pakraman Dalem Setra Batununggul selama 11 hari Ida Bhatara
nyejer " ngadeg" kasineb, Minggu (17/1) malam.
Pelawatan Barong Bangkal, Ida Bhatara Brahma yang
bergigi tunggal & Ida Bhatara Alit berserta " rancangannya "
mesolah saat penyineban upacara ngadegang, Minggu (26/1/2020) kemarin
malam.Upacara ngadegang dilangsungkan selama 11 hari nyejer mulai 15 Januari sampai 26 Februari 2020 yang digelar
setiap tahun Banjar Adat Sampalan, Desa Adat Dalem Setra Batununggul, Kecamatan
Nusa penida, Klungkung.
Upacara penyineban ditutup Ida
Bhatara mesolah " Ngigel". Pelawatan tersebut personifikasi Ida
Bhatara Brahma dan Alit. Uniknya, pelawatan Ida Bhatara bertaring tunggal.
Biasanya bertaring empat.
Hal ini disampaikan Mangku I Dewa
Made Beneng Alit mengatakan pelawatan Ida Bhatara ini hanya taring tunggal.
Dari sisi bentuk memang beda, ditengah menonjol satu menandakan Sang Hyang
Tunggal. Merah memancarkan aura keberanian taksu Beliau. Pelawatan Ida Bhatara
perwujudan Bhatara Brahma.
Rangkian upacara ngadegang yang berlangsung 11 hari nyejer, penyineban dilaksanakan hari ini," tutur Mangku Beneng Alit.
Rangkian upacara ngadegang yang berlangsung 11 hari nyejer, penyineban dilaksanakan hari ini," tutur Mangku Beneng Alit.
Aci ngadegang, penyinebang Ida
Bhatara mesolah dengan mengambil cerita Bali Kuno. " Cerita ini salah satu
legenda masyarakat Bali masa lampau khususnya di Nusa Penida, Cerita Babad Nusa
Penida sangat menarik implementasikan dalam lakon cerita sesolahan.Penari
melibatkan krama dan sekaha teruna, persiapan sudah dilakukan latihan baik
tabuh dan tari, kemarin gladi bersih pementasan Ida Bhatara mesolah, "
ujar Penata Tari I Dewa Gede Ardha Kencana.
Pementasan pragmen tari yang
menceritakan legenda Bali, akhir cerita warga sebagain kerahuan hingga salah
dari mereka ngunying "ngurek".(*)
0 comments:
Post a Comment