Memelihara Sikap Kekanak-Kanakan




Guratan wajah sumringah bahkan ceria bocah menjalani mimpi. Kesederhaan berperan menapak permainan gejolak intrik kehidupan, bagi anak-anak bermain adalah merajut mimpi-mimpi bersama teman-teman hal yang paling krusial dalam hidup. Pasalnya tanpa bermain mereka akan merasa sepi dan asing. Medium bermain bagi bocah hal yang mutlak dan mesti dilakukan. Dari sinilah, keterbatasan melawan sang waktu. Perlu diteladani sikap anak-anak, dimana disaat terjadi pergolakan antar temen, sesudah itu mereka kembali akur sediakalanya. Memelihara sikap anak-anak model seperti ini jarang dilakukan orang dewasa. Coba, orang diatas mereka pergolakan emosi tidak kendalikan buntutnya bisa-bisa merambah hal yang tidak wajar dilakukan melampiaskan emosi. Kesederhaan sikap anak-anak sulit dirawat hingga dewasa, padahal memelihara sikap kekanak-kanaan patut dipelihara dalam diri masing-masing. Tatkala bersikap seperti anak-anak dalam artian melepaskan egomoni tidak bisa dikendalikan. Justru disanalah sikap " anak-anak " sejuk menjalani problema hidup.

Kita sering melihat sesuatu bukan apa yang terlihat tapi impian. Mencari kebahagiaan itupun terganjal tidak sesuai dengan impian. Intim bersengama dengan alam berguman dengan teman sejawat, anak-anak bersosialisasi hingga waktu yang menyudahi. Begitu seterusnya. Tak terbatas imajinasi anak-anak mengalir saja. Justru, orang kita dewasa membatasi diri sendiri dengan banyak hal. Batin yang tenang seimbang seperti hati anak-anak bermain bergembira tertawa tak pernah membenci. Walaupun marah sebentar. Lalu bermain lagi. Sikap kesederhaan anak-anak, perupa I Gede Sukarda tergugah mengimplentasikan sebuah karya khusus buat mereka yang anti pati pada orang-orang yang bersikap kekanak-kanaan. Dalam dimensi inilah, Sukarda memberikan pemahaman bahwa sikap anak-anak patut dirawat hingga dewasa. Jika membicara hal ini, yang timbul dalam pikiran kita hal yang menjadi bahan ledekan. Sukarda dalam setiap berkarya seperti anak-anak bermain wujudkan mimpi. Berkarya tanpa adanya tekanan batin hanya kegembiraan.

Disini ia menggambarkan impian yang begitu bebas, kita gambarkan baik warna bentuk dan lainya. Anak kecil sangat menyatu dengan alam & mimpinya bermodal tersenyum, ceria dan bahagia. Bericara alam mimpi dan angan-angan beda tipis, bermimpi "sesuatu" tidak ada yang membatasi dan melarang. Sebebas mungkin tapi wujudkan dengan tindakan nyata berupa kerja. Angan dan mimpi bebas lepas tak ada yg membatasi orang tuk mimpi . Ini yang Sukarda gambarkan. Mari bermimpi semua diawali dengan mimpi, lalu kita wujudkan dengan tindakan tanpa henti.

Masih ! Sikap yang dibilang sederhana anak-anak, fantasinya tidak terukur. Bermain merupakan cara mereka bersosialisasi, sekolahpun hanya alat mereka membuka mimpi mereka. Peran orang tua peran penting dibalik perkembangannya.Manusia tidak dapat hidup individu manusia makhluk sosial. Goresan karya yang didombinasi oleh warna gelap, lingkaran meliuk-liuk hingga memutar 180 derajat. Sementara sedikit warna lainya seperti hijau adalah pemanis. Jemari kanvas dan palet lihai menyentuh kanvas, percikan cat sedikit muncrat menambah kesan makna filosofi warna hitam.(*es)
Share on Google Plus

wak laba

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

http://waklaba.blogspot.com/. Powered by Blogger.