MEMBUKA RUANG BAGI YANG MUDA

 


karya I Wayan Aris Sarmanta 


 “ Idealisme adalah kemewahan terakhir yang hanya dimiliki oleh pemuda,” kata Tan Malaka. Spirit kata bijak tersebut sangat membakar semangat kaum pemuda dan masih relevan di saat ini. Ruang expresi yang meletup-letup wajib diberikan tempat sebagai penyaluran exploitasi bagi pemuda. Ruang seni adalah bagian dari expresi tersebut, dimana ide-ide yang medombrak hegomoni tatkala mendapat sambutan yang hangat disana situasional akan terjaga dengan apik dan baik. Mungkin pemikiran sedemikian agak ada pergolakan dalam social masyatakat tetapi itulah pencapaian mencari jadi diri.

Hal yang sama ketika ruang gerak kita dibatasi, pikiran berkecambut memberontak. Kegelisahan akan memunculkan sesuatu yang menarik buat diri insane pemuda dan merupakan bagian dari sejarah dalam diri.

Sika Gallery memetakan sekaligus member ruang bagi praktik artistic seniman-seniman muda yang berdomisili dan berkarya di Bali. Berimisiasi menggelar pameran yang lahir dari kesadaran akan pentingnya melakukan pembacaan terhadap perkembangan seni rupa yang terjadi di Bali saat ini. Dalam kurun satu decade terakhir misalnya, skena seni rupa di Bali mengalami perubahan yang cukup signifikan. Tumbuhnya ruang-ruang seni alternatif, lahirnya pergerakan seniman secara perorangan maupun kolektif, serta eksplorasi artistik yang dilakukan oleh para seniman muda melalui penggalian teknik maupun tematik menjadi penanda penting yang selayaknya dapat dicatat hari ini.

Selain itu, dari aspek historis dinamika seni rupa di Bali terus mengalami perubahan, sebagai mana terbaca pada setiap periodisasi waktu, muncul kecenderungan-kecenderungan estetik baru yang menjadi tonggak dalam lini masas ejarah. Perkembangan tersebut tidak lepas dari situasi seni di Bali yang terbuka. Bali, sejak masa pra-kolonial telah menjadi wilayah yang multikultur. Terjalinnya interaksi antara seniman local dengan pendatang, serta persinggungan dengan ritus hidup kebudayaan Bali di tengah masyarakat telah memantik lahirnya berbagai eksplorasi estetik baru. Oleh karenanya, pameran ini tidak hanya diperentukkan hanya bagi seniman yang secara genetis berdarah Bali, tetapi juga para seniman pendatang yang telah menetap dan menjadikan Bali sebagai medan kreatifnya.

Pameran Bali Emerging Artist ingin menghadirkan capaian estetik para seniman muda yang masih berusia 30 tahun kebawah. Tahun ini, kami menerima lebih dari 100 aplikasi yang masuk melalui mekanisme ‘panggilan terbuka’.  Hal ini menunjukkan begitu besarnya antusiasme dan semangat para seniman muda dalam menghasilkankarya, sekaligus menemukan ruang eksistensinya meski di tengah masa pandemi. Tanpa member batasan tema, teknis maupun medium, kami ingin membuka kesempatan seluas-luasnya bagi para seniman muda untuk menunjukkan berbagai pencapaian dari eksplorasi yang telah mereka kerjakan. Dari seluruh aplikasi yang masuk, kami memilih 17 seniman untuk memamerkan karyanya dalam pameran ini.  Dengan segenap pertimbangan, para seniman terpilih memiliki pencapaian estetik yang memadai serta berpotensi besar untuk mengembangkan karirnya pada kancah yang lebih luas di kemudian hari. 



Karya-karya terpilih yang akan dipamerkan meliputi lukisan, gambar, cetakgrafis, instalasi, patung, keramik, fotografi dan prasi (senidaun lontar). Dimana pada karya-karya mereka, secara konsep maupun visual, memperlihatkan sejumlah kecenderungan yang menarik.Pertama,beberapa seniman menunjukkan korelasi yang kuat antara karyanya dengan kontekssosial yang terjadi saat ini, berkarya di tengah situasi ketidakpastian pandemic  secara sadar justru memantik inspirasi bagi karya-karya terbaru mereka. Kedua, beberapasenimanlainnyamencobamemperlihatkaneksplorasiartistik yang dikembangkan dari akar tradisi serta kontekskultural yang mereka miliki. Sebagian seniman menggunakan kesadaran untuk mengolah medium local serta menekuni teknis dengan sentuhan tradisi yang masih kuat, sementara sebagian lainnya justru menghadirkan kontras antara elemen kultural yang menjadi inspirasinya dengan teknik dan medium yang mereka pilih dalam pengerjaan karya.

Mereka yang terpilih dalam pameran ini kami anggap telah mewakili generasinya dalam merepresentasikan situasi dan kondisi actual dalam medan seni rupa di Bali.Pameran Bali Emerging Artist rencananya akan menjadi agenda tahunan, dengan harapan dapat menjadi sarana untuk mulai kembali melakukan pemetaan serta pembacaan terhadap beragam praktikartistik yang ada di Bali, terutama di kalangan seniman muda secara berkelanjutan.(*)


karya Rama Indirawan 


karya Anis Kurniasih 

Share on Google Plus

wak laba

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

http://waklaba.blogspot.com/. Powered by Blogger.