Ngurah Pandji
HULU - adalah bagian paling atas dalam sebuah tatanan
hidup masyarakat baik dalam diri manusia itu maupun dalam konsep kehidupan.
Alam juga demikian. Hulu dalam semesta adalah gunung dimana sebagai penyangga
kehidupan bagi yang hidup dan air bagaian dari sumbernya. Sehingga hulu sangat
dimuliakan "suci" karena peradaban akan muncul jika harmoni terjadi.
Seperti halnya manusia sebagai
penggerak laku peradaban kehidupan lokomotif ada pada manusia itu sendiri.
Tapi, batas bersifat absurditas, perlahan mulai menggeser pola pikir, kebiasaan
dan mental secara nyata ataupun semu dalam berkehidupan sosial maupun pergulatan
diri dengan sang pribadi dalam diri.
Akan tetapi batas juga bersifat
dualitas yang harus berjalan bersamaan,satu sisi batasan itu dibentuk untuk
memberi ruh pada norma-norma hidup. Sisi yang lain batas itu membuat perbedaan
yang sangat berpengaruh pada sosial masyarakat,dan hal itu sudah
terimplementasi saat ini di Bali. Adanya batas-batas yang membuat
terpetakan,dan konsep "karma" merupakan jalan tengah untuk
meng-aburkan dualitas dari batas itu sendiri. Hal itu diutarakan perupa I Gede
Ngurah Pandji.
Menurutnya hulu harus diutamakan
dan prioritas kalau ingin hidup berkesinambungan. Jangan sekali-kali
mengeexploitasinya berlebihan dengan sendiri semesta melakukan keseimbangan.
Takut jika itu terjadi dan pada akhirnya saling adu argument yang tak kunjung
selesai. Dalam berkaryapun ada riak-riak diagram naik turun.
Seperti karya Ngurah Pandji
bertema "Limit"mewarnai air sungai " Bali Megarupa ".
Perupa asal Klungkung berpendapat titik tumpu moment yang tepat untuk
menggeliatkan senirupa Bali, yang tidak bisa kita ingkari selama ini hanya
berjalan ditempat. Dan, untuk kedepanya Bali Megarupa ini tetap menjadi wadah
yang mampu membawa senirupa Bali kembali menjadi tolak ukur senirupa Indonesia
bahkan dunia.
Untuk itu bisa terwujud jika ada
visi misi yang sama antar perupa pecinta dengan pemerhati seni,pemilik museum
dengan gallery. " Yang terpenting peran pemerintah sebab kemajuan suatu
daerah, bangsa dan negara akan dilihat sejauh mana senj dan budaya bisa
berkembang, " tuturnya. (*)
0 comments:
Post a Comment