NAVICULA : NUSA PENIDA PULAU MISTIK



performer Navicula Bandi NPF 2019 di Banjarnyuh, Desa Ped 

Pulau yang terletak di tenggara Bali sangat dikenal dengan aura magis. Cerita-cerita sering dingar banyak kalangan baik secara narasi sejarah masa lampau hingga kini. Pulau Nusa Penida dan dua pulau kecil Nusa Ceningan dan Lembongan secara administrasi masuk wilayah Kabupaten Klungkung, pertama kali dikenal pulau spiritualnya mengingat keberadaan Pura Penataran Ped. Seiring perkembangan, kini pulau mistik bertransformasi tempat destinasi yang top di Bali, salah satu iconnya adalah pantai Kelingking. Destinasi top Asia menyajikan pemandangan tebing yang gagah menghadap samudra lepas. Dalam perkembangan probelamtika menyesuaikan dengan kondisi, salah satu masalah lingkungan terutama sampah plastik.

Event tahunan Nusa Penida Festival 2019 beberapa waktu lalu membranding Nusa Penida, berbagai kegiatan budaya, bahari hingga hiburan. Band Navicula kebanggan Bali tampil sumringah dihadiri fans fanatiknya., Navicula mampu menghibur ribuan penonton lewat lagu-lagu yang mereka bawakan.
Navicula membuka penampilannya dengan lagu Di Depan Layar, Metropolutan, Busur Hujan, Mafia Hukum, Saat Semua Semakin Cepat Bali Berani Berhenti, Encore, dan ditutup dengan lagu Aku Bukan Mesin.


" Nusa Penida adalah Pulau Mistik dengan Pura Dalem Ratu Gede Mecaling. Jangan sampai mistik dinodai dengan sampah plastik dimana-mana. Pulau ini boleh berkembang dengan pembangunan akomodasi pariwisata tapi jangan sekali-sekali nodai dengan pemanfaatan lingkungan membabi-buta. Sekali lagi jangan sampai alam menyeimbangkan diri akan timbul bencana, kata Gede Robi, vokalis Navicula diatas panggung.

Setiap jeda lagu, Gede Robi menggaungkan pesan-pesan terutama masalah lingkungan. Sebagai orang Bali, Robi sangat concern terhadap sampah-sampah yang ada di kampung halamannya itu, terutama sampah plastik.
" regulasi sampah plastik, Bali adalah provinsi pertama yang menerapkan. Terimakasih kepada teman-teman yang sudah mau membantu mengurangi penggunaan sampah plastik sekali pakai. Bali bukan pulau plastik! Indonesia mengedarkan lebih dari 500 juta tas kresek setiap harinya," tegas Robi.
"Indonesia membocorkan sampah plastik ke lautan sebanyak hampir dari satu truk setiap menitnya! Indonesia mengedarkan lebih dari 93 juta sedotan plastik setiap harinya. Dan ini semua beredar semakin cepat. Tapi Bali, saat semua semakin cepat, Bali berani berhenti," tutup Robi.(*)




Share on Google Plus

wak laba

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

http://waklaba.blogspot.com/. Powered by Blogger.