Nyepi Segara, Pelabuhan Ditutup Sehari



NUSA PENIDA, Upacara Ngusaba Jagat Nusa Penida yang berlangsung di Pura Batumedawu yang jatuh pada rahina purnama Kapat. Upacara ini merupakan ritus meruwat laut secara regular dilaksanakan. Segala perlengkapan upacara dipersiapkan sedemikian rupa.
Panitia Karya, Mangku Nyoman Dunia saat dikomfirmasi, Rabu (25/9) menyampaikan upacara ngusaba jagat Nusa Penida diawali dengan Upacara Bhatara Turun Kabeh dilanjutkan dengan melasti di pantai setempat. Puncak karya yang digelar kemarin. Tari wali asli Nusa Penida dipersembahkan mulai tari Jangkang Pelilit, Gambuh serta kesenian lainya mengiringi puncak karya.
Serangkain ngusaba juga digelar mewinten masal bagi masyarakat dan pemangku maupun serati ( pembuat banten ). Pawintenan ini melibatkan peserta sebanyak 450 meliputi pewintenan saraswati, ganapati dan panca rsi. Setelah semua rangkain telah upakara gelar seharinya aktifitas laut terhenti selama 24 jam atau lebih dikenal dengan nyepi segara.
“Kita sudah bersurat sebelumnya sejak sebulan melalui surat edaran. Tujuan digelar upacara ngusaba atau pakelem ini menjaga keseimbangan tri buana dan ngamed tirta amerta, agar Tuhan memberkati tirta perlu keheningan dalam laut,” papar Mangku Dunia.
Serangkain ngusaba juga digelar mewinten masal bagi masyarakat dan pemangku maupun serati ( pembuat banten ). Setelah semua rangkain telah upakara gelar seharinya aktifitas laut terhenti selama 24 jam atau lebih dikenal dengan nyepi segara.
Sementara Camat Nusa Penida I Gusti Agung Gede Putra Mahajaya menyampaikan sesuai surat yang diterima dari pihak panitia bahwa nyepi segara, hari ini segala aktifitas penyeberangan menuju Nusa Penida dan sebaliknya terhenti sejenak selama kurun waktu 24 jam. Kegiatan wisata bahari juga mengalami hal sama.
Memaknai Nyepi Segara


Jika diperhatikan masyarakat Nusa Penida memiliki tradisi pelestarian laut yang dilaksanakan saat purnama sasih kapat penanggalan Bali. Saat sinar rembulan menerangi gelap malam suasana laut terasa adem dan tenang. Hening, sepi tidak ada sama sekali kegiatan melaut. Semua kegiatan terhenti sejenak selam sehari. Tradisi adiluhung meruwat laut " nyepi segara ". Berbeda nyepi pada umumnya di Bali, masyarakat Nusa Penida memberikan penghormatan pada Sang penguasa laut.
Kearifan lokal mejunjung tinggi nilai kelestarian laut yang telah menghidupi segenap masyarakat. Jika diperhatikan tujuan filosofi Nyepi Segara tetap mengandung arti dan makna relevan dengan tuntutan masa kini dan masa akan datang. Upacara ngusaba sehari sebelum nyepi segara wujud titik fokus melestarikan semesta laut demi kelangsungan dan tuntutan hidup masa kini dan mendatang.

Pekelem (ruwatan laut) mempunyai arti yang mendalam dan makna yang terkandung dalam rahim samudra untuk memberikan motivasi umat sedharma secara ritual dan spitual senantiasa laut menjadi sumber kehidupan. Kaleodoskop setahun menikmati gemercik kehidupan bersumber dari laut sebagai wujud syukur telah diberikan. Menghaturkan persembahan kepada penguasa laut keberlangsungan, berikut menurunkan sifat serakah secara personal.
*

Share on Google Plus

wak laba

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

http://waklaba.blogspot.com/. Powered by Blogger.