pameran dari rumah karya Galung Wiratmaja
Wabah pandemi covid-19
merubah tatanan kehidupan berubah drastis. Begitu juga dengan kegaiatan seni khususnya
seni rupa. Sesuai dengan anjuran protokol kesehatan, semua kegiatan yang
mendatangkan banyak orang atau kerumanan warga dihentikan.
Perupa Galung Wiratmaja
berdiam di rumah merupakan perenungan diri (refleksi) berdiam dirumah. Sambari
dirumah, yang namanya seniman terlalu lama berdiam dirumah perasaan gundah itu
menyerang. Berkarya adalah salah satu cara pelampiasan mengisi waktu luang
selama dirumah.
Perupa asal Sukawati,
Gianyar ini saat dikomfirmasi, Minggu (5/7/2020),menyampaikan memilih jalan
hidup sebagai seniman adalah predikat bagi mereka yang menetapkan pilihan
hidupnya untuk berkesenian. Produk yang dihasilkan adalah berupa karya seni,
gagasan, pemikiran seputaran seni, dan lain - lainnya. Mengerucut ke seni rupa,
perupa dengan karya seni visualnya, baik itu lukisan, patung, seni instalasi
dan produk - produk seni terkini lainnya merupakan rangkaian proses panjang,
karena menyangkut aktualisasi diri, baik itu berupa gagasan, capaian artistik,
atau mungkin juga impian yang kadang melampaui jamannya.
" Tangan ini gatal
kepengen mengambil palet memainkan kanvas. Tumpukan ketajaman intuisi pikiran
terus menghampiri, jadi berkarya saat situasi seperti ini adalah jawaban,
" ujarnya.
Galung berpendapat
ketika karya seni tercipta, tahapan selanjutnya adalah mempublikasikan kepada
khalayak dalam sebuah pameran, sebagai bentuk pertanggung jawaban seniman
dengan karyanya kepada masyarakat. Terkendala pandemi covid 19 yang mulai
mewabah awal tahun ini tentu saja sangat berpengaruh pada semua lini kehidupan,
termasuk pada rangkaian proses memamerkan karya di ruang - ruang seni dengan
melibatkan banyak orang untuk berkumpul sebagai apresian. Himbuan untuk
menjauhi keramaian dan tetap tinggal di rumah sesuai protokol kesehatan melawan
covid 19, secara otomatis segala kegiatan yang menimbulkan keramaian
ditiadakan.
" setelah karya
itu ada, ruang pameran terbentur dengan situasi yang tidak memungkinkan jadi
memutuskan berpameran dirumah saja distudio saya , " cetusnya.
Galung berkelakar Stay
at Home mengharuskan kita tinggal di rumah, untuk seniman tentu saja tetap
berkesenian secara utuh. Respon atas situasi itu merangsang untuk melahirkan
sebuah proyek seni yg bertajuk "Stay@rtHome", bila dimaknai kurang
lebih bisa diartikan sebagai upaya untuk tetap berkesenian di rumah/studio,
juga untuk aktifitas berpameran dengan memanfaatkan media on line agar
tersampaikan ke publik secara virtual.
Stay@rtHome adalah
sebuah proyek seni yang lebih menekankan sisi kebebasan dan refreshment bagi
diri, agar bisa sedikit berjarak terhadap situasi kini yang hampir tidak
terprediksi sebelumnya, dimana buntutnya berdampak pada melemahkan semangat
berkesenian. Dengan berkarya seenjoi mungkin, rilek, bebas, ringan tanpa beban,
ukuran kecil dengan bahasa ungkap abstrak ekspresionis, efeknya terasa plong
dan melegakan, semoga saja dengan itu imun tubuh lebih menguat.
Kondisi itu melahirkan
beberapa karya, dipilih 24 lukisan dengan ukuran sama, 20 x 30 Cm. Didisplay di
GWART Studio, dipamerkan secara on line / virtual dengan tema Stay@home.(*)
0 comments:
Post a Comment