I Renggan Ogoh-Ogoh Duta Kec. Nusa Penida dinilai Tim Juri (foto/sjd)
KLUNGKUNG – Semarak Lomba Ogoh-Ogoh di Klungkung seharunya digelar pada
19 Maret 2020 karena situasional terkait virus Covid-19 atau disebut corona
pihak panitia merapatkan kembali para peserta.Hasil pertemuan menghasilkan kesepakatan
bahwa pergelaran dilakukan dimasing-masing desa dengan pragmentari. Dalam penilian
pihak panitia dan juri dari kesepatan melalui rekaman video, tetapi surat
edaran dari Gubernur Bali kegiatan perekaman video pementasan pragmentari urung
dilakukan situasi perkembangan virus Covid-19.
Hal ini disampaikan Ketua Juri, I Komang Sukarya saat ditemui di Nusa
Penida dalam penilain Ogoh-Ogoh Duta Kecamata Nusa Penida di Sebunibus, Desa
Sakti. Sabtu (21/3/2020). Ia menjelaskan dari 6 peserta yang ikut
berpartisipasi termasuk dari Duta Kecamatan Nusa Penida, kemarin sesuai hasil
pertemuan bahwa penilaian ogoh-ogoh secara visual langsung didatangi oleh tim
juri.
“ saya menyakini perserta berserta para seniman yang terlibat pasti
merasa kecewa tetapi demi kemanusia dan kesehatan bersama kita membatalkan pementasan
pargmentari di masing-masing desa. Dalam surat edaran terbaru tersebut
menyampaikan poin 3 dan 4 melaksanakan, mengkoordinasikan , dan mengawasi
pelaksanaan dengan disiplin dan penuh tanggungjawab sampai perangkat paling
bawah termasuk lembaga adat, “ terangnya.
I Komang Sukarya yang juga sebagai Kabid Kesenian Dinas Kebudayaan,
Pemuda dan Olahraga Kabupaten Klungkung mengajak para peserta berbesar hati
walaupun segala persiap yang sudah dilakukan dari dua bulan ini. Sementara dalam
penilaian ogoh-ogoh hanya visual saja dan pragmentarinya dari keseluruhan
garapan juri menyepakati hanya penilian visual ogoh-ogoh. Pragmentarinya nilianya dijadikan bonus bagi
para peserta. Visual ogoh-ogoh yang dinilai adalah penggunaan bahan ramah
lingkungan, anatomi dan keselarasan tema yang diusung.
Sementara Creator Duta Kecamatan Nusa Penida Pacul Sudiarsa merasa
kecewa tetapi demi keberlangsung bersama kami ikhlas. Disaat seperti ini rasa
kemanusian adalah yang pertama, tetapi masih bias merasa lega lomba ini masih bias
berjalan walaupun hanya dililai visual ogoh-ogoh saja.
Saat ditanya mengenai tema yang diusung, Pacul Sudiarsa menjelaskan Desa
Sakti sebagai Duta Kecamatan Nusa Penida dalam garapan ogoh-ogoh mengusung tema
spirit Bhatara I Renggan.
Mereinterpretasi Spirit I Renggan
Dalam menelisik babad Nusa pergolakan terjadi baik momen heroik, penuh
intrik, dan taktik yang tak terlupakan dalam dunia perbabadan tanah Nusa Penida
dan Bali. Adalah I Renggan, putra pasangan I Merja dan Ni Luna, cucu Ki Dukuh
Jumpungan, lahir menjadi sosok yang fenomenal. Ia dikenal sebagai pemuda yang
ulet, tangguh, kritis, sakti mandraguna dan sangat visioner.
Sebagai keturunan pandita, I Renggan menyukai tapa brata sejak kecil.
Konsistensinya dalam menjalani tapa brata membuahkan hasil optimal. Ketika
dewasa, I Renggan mendapat anugrah perahu sakti dari kakeknya. Capaian ini
menguatkan integritas seorang I Renggan. Ia tumbuh menjadi pribadi yang penuh
optimisme.
Dukungan kemampuan dan fasilitas, membuat I Renggan termotivasi
mengeksplorasi kesejatiannyamelalui ide ekspansi yang sangat berani yaitu
menaklukan Bali daratan. Untuk mewujudkan mimpi itu, I Renggan melakukan
pelayaran ke daerah Padang Bay dengan membawa senjata biologi yaitu wabah hama
(penyakit) untuk menyerang masyarakat Bali.
Teror senjata biologi tersebut, membuat masyarakat Bali kocar-kacir
melarikan diri ke Gunung Agung, tempat bersemayamnya Ida Bhatara Toh Langkir.
Ida Bhatara Toh Langkir tidak menerima teror I Renggan. Dengan kemampuannya,
beliau melumpuhkan serangan senjata biologi dari I Renggan.
I Renggan tidak putus asa. Ia menyusun strategi kedua yakni
menghancurkan Bali daratan menjadi lautan. Sayangnya, siasat itu diketahui oleh
Ida Bhatara Toh Langkir. Toh Langkir mengeluarkan aji penyirep sehingga I
Renggan menjadi bingung. Kondisi inilah yang menyebabkan perahu I Renggan tak
terkendali dan akhirnya tenggelam membentuk gugusan Pulau Nusa Ceningan dan
Nusa Lembongan. Namun, I Renggan tetap hidup dalam hati kaum milenial. Ia moksa
dan abadi bersama laut spirit hidup” kaum milenial Nusa Penida.
“ spirit inilah sebagai semangat kita dalam menghadapi cobaan lebih lagi
dalam situasi speerti sekarang. Mari kita menjaga kesehatan dan jangan
berpergian kecuali sesuatu hal, “ pintnya.(*)
poker online dengan pelayanan CS yang baik dan ramah hanya di AJOQQ :D
ReplyDeleteayo di kunjungi agen AJOQQ :D