Half Underwater, Kreatifitas Pengambilan Gambar Dua Sisi Berbeda Jadi Satu


Dua anak pencari tripang dipulau Sawai, Maluku, Ambon. Cara memotretnya snorkling menggunakan fin (kaki katak).

Foto adalah sebauh keharusan yang menjadi santapan atau kebutuhan diera digital. Perkembangan dunia visual seiring dengan perkembangan, visual sendiri merupakan cermin diri mempresentasikan kegiatan, kreatifitas serta berproses menapak diri. Tak heran visual menjadi kebutuhan pokok selain berselancar di sosial media.   Kebahagian kaum milenial indikatornya diukur dari sering menggunakan berselancar sosial media, foto adalah alat dan media berkomunikasi dengan dunia luar.  Kembali, photography selain berselancar sosial media travelling nilai kebahagian saat menikmati panorama alam yang instragramebel traveler selalu membawa kamera action ataupun kamera SLR dalam perjalannnya, berbagai macam teknologi kamera bermunculan dari harga yang mahal bahkan sampai yang murah dipasaran. Karena memotret selfi untuk mendokumentasikan sebuah destinasi adalah hal yang disukai para wisatawan. Jika kita berlibur diwilayah pantai, dengan jernihnya air laut dan juga birunya langit membuat cahaya dalam sebuah gambar tampak lebih menarik tentunya dibutuhkan pengalaman basic fotografi ataupun referensi foto yang menarik.

Salah satunya adalah teknik Half Underwater, atau teknik memotret dengan separuh daratan dan separuh dibawah air yang terdapat dalam satu frame sebuah gambar. Biasanya dengan teknik foto ini, hasil gambar kita lebih menarik perhatian dan terlihat keren karena berbeda dari umumnya, dan lebih baik pemotretan dilakukan pada cahaya yang terik agar gambar yang dihasilkan juga lebih bagus, karena cahaya sangat berpengaruh dengan teknis pada kamera umumnya, kecuali menggunakan stroob atau flas underwater.



Ketika Sofyan berlibur dipulau macan, kepulauan seribu, Jakarta, seorang anak tour guide saya bermain dengan temannya disekitar perahu yang saya naiki. Cara membuat foto tersebut adalah berpegangan ditangga perahu.

“ memotret half under water jika kita sedang traveling, coba latihan sedikit dikolam renang, agar tidak kaget ataupun panik ketika dilaut atau di danau, “ ujar Photografer Sofyan Efendi yang tergabung Perhimpunan Photografer Bali.

Half Underwater diakuanya belum berkembang hal ini disebabkan alatnya tergolong mahal. Model genre seperti kreatif dalam pengambilan foto dimana dua sisi disatukan antara pemandangan darat dengan bawah laut atau air. rminat

Pria asal Jakarta berpendapat jarangnya mereka berminat genre ini mungkin disebabkan belum adanya lomba sehingga peminat masih hanya segelintir saja.
ia berpesan bagi pemula yang ingin memncoba hlf underwater

Sofyan berbagi pengalaman tips dan triknya membuat foto Half underwater yang biasa lakukan bila ingin membuat foto Half Underwater. Pertama adalah pastikan kondisi batre dan memory pada kamera yang anda gunakan. Contoh kamera under water pocket atau prosumer dan kamera action seperti gopro atau yang lainnya. Kedua pasang houshing underwater atau domeport dan oring dengan benar, agar air tidak masuk atau bocor. Ketiga gunakan baby oil pada bagian depan housing atau domeport agar air tidak menempel pada kaca atau mika housing kita dan test dahulu celupkan kamera yang sudah dipasang houshing dan angkat kepermukaan, hanya untuk mengetes apakah ada air masuk. Pastikan air lautnya jernih agar subjek dibawah air terlihat jelas dan harus kreatif membuat angle atau sudut pemotretan yang dramatis. Tentunya untuk membuat foto Half Underwater ini jangan ngirit frame, tetapi fotolah sebanyak mungkin dari berbagai sisi, karena tingkat kesulitannya lumayan tinggi bagi pemula dan yang paling utama ialah sang fotografer harus bisa berenang dan tenang agar mendapatkan subjek foto yang bagus. Untuk pemotretan jenis ini  lebih baik dilakukan pada cuaca yang terik dan air tenang agar gelombang air tidak mengganggu lensa kamera atau domeport yang digunakan dan menghasilkan detil gambar bawar air yang baik. Dan, gunakan mode automatis atau P pada fitur kamera anda, tetapi gunakan maksimal iso 400 agar gambar tidak terlalu noise. (*)


Share on Google Plus

wak laba

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

http://waklaba.blogspot.com/. Powered by Blogger.