ILP siap menggelegar di panggung SVF 2018
DENPASAR- Kemegahan sajian panggung musik Sanur
Village Festival selalu memberikan kejutan. Letupan musik yang berkelas hadir
setiap event ini digelar, tahun ini lebih menggelegar akan menghadirkan Indra
Lesmana Project atau lebih dikenal dengan ILP. Music Metal Progresif ini bakal
tampil perdana di Bali, tempat kelahirannya. ILP sendiri lahir terinspirasi
dari bencana erupsi Gunung Agung.
Musisi Indra Lesmana, Selasa (7/8) mengatakan ILP akan
hadir di panggung utama Sanur Village Festival 2018, 22 Agustus 2018 mendatang.
Kepastian ini sekaligus mengobati rasa penasaran penggemar ILP di Pulau Dewata
yang telah menunggu sejak grup ini ‘show case’ Juni lalu di Jakarta dan
Surabaya.
momen SVF 2018 yang mengusung tema Mandala Giri sangat dekat dengan ILP yang sama-sama tergugah karena aktivitas Gunung Agung akhir tahun lalu, " ucap Indra Lesmana.
momen SVF 2018 yang mengusung tema Mandala Giri sangat dekat dengan ILP yang sama-sama tergugah karena aktivitas Gunung Agung akhir tahun lalu, " ucap Indra Lesmana.
Musisi jazz ini pun mengisahkan di antara kesibukan
bersama istrinya, Hon Lesmana, dan sejumlah relawan membantu para pengungsi
Gunung Agung, ia menciptakan komposisi yang kemudian diperkenalkan melalui akun
instagram miliknya pada November 2017.
Proses tersebut diikuti dengan audisi personel melalui
instagram yang kemudian mendapatkan musisi Kharisma (gitar), Muhammad Rayhan
Syarif (gitar), Hata Arysatya (drum) dan Togar P.O. Naibaho (vokal) untuk
bergabung, sedangkan Shadu Shah (bas) yang telah lama bermain bersama Indra
telah direkrut sejak awal.
Untuk mendukung performa ILP, Indra juga melakukan
audisi penata suara. Seluruh audisi tersebut dilakukan Indra dengan
memanfaatkan internet dan komunikasi via ‘mobile phone’ untuk menyelesaikan
keseluruhan produksi musik bersama personel lainnya, bahkan pada saat mengolah
proses mastering di Amerika Serikat.
Indra menegaskan ILP bukan sebuah grup band melainkan
sebuah gerakan kemandirian yang positif. Ia berharap hal ini dapat terus
menjadi pemicu untuk terus meningkatkan kualitas kreativitas musik Indonesia.
Tentang bermain musik yang lebih cadas dan mengentak,
bagi ikon jazz Indonesia ini tak menjadi soal. “Meskipun bernapas metal, musik
ILP itu kaya improvisasi, jadi seperti main jazz, tetapi dengan energi yang
keras,” katanya, Minggu (5/8/2017).
Indra yang kini berusia 52 tahun, telah memulai karir
sejak berusia 10 tahun. ILP merupakan karya produksi musik rekaman Indra yang
ke-81. Kata dia inspirasi, konsep, dan proses penggarapan musik progresif metal
ini mengalir secara alami yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
“Selama ini, saya tidak pernah menggunakan metode
tertentu dalam proses menciptakan komposisi musik saya. Semua mengalir begitu
saja. Termasuk gambaran bunyi suara yang terbias di pikiran saya.,” tuturnya.
Ia menambahkan proses kreatif penciptaan lagu yang
mengalir itu tak beda dengan hadirnya inspirasi dari alam –termasuk gunung
meletus—dan kehidupan sehari-hari.
ILP telah merilis mini album bertajuk ‘Sacred
Geometry’ dengan empat lagu ‘Awakening’, ‘Acknowledge’, ‘Ascension’ dan
‘Acceptation’, yang bisa diperoleh di berbagai toko musik digital. ILP juga
merampungkan dua klip video ‘Ascension’ dan ‘Acceptation’ yang bisa dinikmati
pada akun ILP Official di kanal Youtube.
Sanur Village Festival yang akan digelar 22-26 Agustus
2018 di Pantai Matahari Terbit juga akan menjadi momentum bagaimana menggalang
spirit kebersamaan untuk memusatkan pikiran kembali pada Gunung Agung, serta
berbuat yang terbaik bagi alam semesta. Dan ILP akan menandai sekaligus
memaknainya. *
0 comments:
Post a Comment