warga melaksanakan upacara melasti sebelum brata penyepian dilangsungkan
NUSA PENIDA –
Perayaan Hari Raya Nyepi tahun Saka 1941 di kecamatan Nusa Penida tanpa
penerangan listrik. Hal ini sudah menjadi rutinitas setiap pelaksanaan brata
penyepian. Di daerah Bali lainya, Nusa Penida hening tanpa penerangan, karena
Pembangkit Tenaga Disel (PLTD) di Desa kutampi sebagai pemasok listrik wilayah
Nusa Penida tidak dioperasikan.
Menurut Camat
Nusa Penida, I Gusti Agung Gede Putra Mahajaya, Selasa (5/3) mengungkapakan hal
ini sudah menjadi kesepakatan bersama Mejelis Alit Desa Pakraman (MADP) Nusa
Penida serta Parisada Hindu Dharma Indonesia Nusa Penida, Forum Perbekel serta
Forum Pimpinan kecamatan. Tanpa penerangan l;istrik sudah tradisi setiap
perayaan nyepi berlangsung. “ sejak dari dulu jadi tradisi, Cuma untuk
pelayanan kesehatan menggunakan genset, “ tuturnya. Mahajaya kembali menegaskan
sebelum dirinya menjadi camat Nusa Penida tradisi ini sudah dilaksanakan. Jadi
apa yang sudah kesepakatan bersama kita jalankan.
MADP Nusa Penida I Wayan Supartawan menyampaikan hal senada
masyarakat Nusa Penida sudah terbiasa dengan kondisi tanpa listrik saat nyepi.
Tidak perlu lagi ada pembahasan tiap tahunnya. “ saya memastikan nyepi kali ini
masih sam dengan nyepi tahun-tahun sebelumnya, “ ungkapnya.
Semnetara
Pelaksanaa upacara Hari Raya Nyepi tahun baru saka 1941, diawali dengan upacara
melasti di pantai. Rangkain upacara melasti yang sesuai dengan Desa Pakraman
masing-masing (desa kala patra).
Warga Nusa
Penida terutama daerah pesisir melaksanakan melasti Senin (4/3) mendatang atau
tiga hari sebelum nyepi. Pelastian sendiri dipusatkan di pantai masing-masing
Desa Pakraman sementara wilayah Nusa Penida barat dan sekitarnya berpusat di
Pura Penataran Ped, “ ujar Supartawan.
“Pelaksanaa
upacara tawur kesanga kecamatan Nusa Penida dipusatkan di lapangan umum
Sampalan sementara untuk dimasing-masing Desa Pakraman setelah selesainya
upacara tawur kesanga di lapangan, “ tutunya.
Lanjut
Supartawan mengatakan saat pengerupakan nanti kami menghimbau kepada sekaha
teruna yang akan mengarak ogoh-ogoh memenuhi aturan atau awig-awig yang berlaku
di Desa Pakraman masing-masing agar berjalan lancar. Pecalang dan warga
diharapkan turut andil mengamankan jalannya pengrupukan serta pihak keamanan
juga berperan aktif, “ imbuhnya.(*)
0 comments:
Post a Comment