Akhir Agustus Atraksi Budaya Ngarak Bade di Perbukitan

Bupati Klungkung I Nyoaman Suwirta bersama Wakil Gubernur I Ketut Sudikerta menghadiri upacara ngaben di Nusa Penida (foto/sjd)

NUSA PENIDA, Akhir-akhir ini banyak warga menggelar upacara ngaben masal rentang bulan Juli hingga september berbagai pelosok daerah menyambut suka cita upacara pitra nyadnya. Warga Nusa Penida silih berganti melaksanakan upacara ngeben masal, atraksi budaya ngarak bade menyedot simpati warga menyaksikan lebih dekat. Ngarak bade sangat dinanti mengingat atraksi ini berlangsung hanya rentan lima tahun sekali. Paling fenomenal ngarak bade di laut Dusun Batumulapan beberapa waktu lalu, puluhan pasang mata dari fotografer hadir mengabadikan momen langka tersebut.

Ngarak bade di perbukitan hal yang menarik ditonton menyusuri bukit adalah tantangan. Kombonasi budaya dan alam tersaji saat mengarak bade. Hampir semua ngaben masal akhir Agustus digelar perbukitan salah satunya, Jurangpahit & Ponjok ( Desa Kutampi ), Antapan, Guyangan, Batuguling ( Desa Batukandik ) Pengalusan & Bila ( Desa Klumpu ), Penaga ( Desa Sakti ) serta Minggir ( Desa Batununggul ) , puncak ngaben berlangsung 20 dan 21 Agustus di setra masing-masing.

Ketua Panitia Ngaben Masal Jurangpahit I Kade Suriana, Desa Kutampi saat ditemui disela-sela acara ngaben mengatakan upacara ngaben masal diikuti sebanyak 32 sawa diiringi 7 petulangan, sementara puncak ngaben masal akan berlangsung besok.

Kesempatan tersebut Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menghadiri upacara dari pagi hingga petang mendatangi warga satu persatu. Bupati Suwirta menyampaikan upacara ngaben sebagai bukti perti sentana membayar utang pada lelehur. Namun, Bupati Suwirta berpesan pelaksanaan ngaben masal tidak meninggalkan utang dengan ketulusan hati memberikan jalan yang terbaik pada leluhur. Ngaben masal mempererat persaudaraan karena banyak warga perantuan pulang kampung.

Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta menghadiri upacara ngaben masal di Batukandik. Wakil Gubernur Sudikerta menyampaikan hal senada, upacara ngeben jangan mementingkan ego dan gengsi semata tapi ketulusan, rasa bakti pada leluhur itu yang terpenting. (*sjd)
Share on Google Plus

wak laba

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

http://waklaba.blogspot.com/. Powered by Blogger.