petani sedang pemetikan rumput laut (foto by :SJD)
Nusa Penida (waklaba.blogspot.com)
Tidak bisa dipungkiri bahwa adanya budidaya rumput
laut di Nusa Penida, yang pada awalnya di rintis oleh tokoh masyarakat Desa
Jungutbatu, Nusa Lembongan “PAN TARSIN” pada awal tahun 80-an telah berhasil
meningkatkan taraf ekonomi masyarakat Nusa Penida terutama bagi mereka yang
tinggal di sepanjang pantai utara dan selatan Nusa Lembongan, pantai utara Nusa
Ceningan dan sepanjang pantai utara Nusa Penida, Rabu (7/5/2014).
Hal ini disampaikan petani Jungutbatu I Nyoman
Risna , budidaya rumput laut seakan menjadi jawaban keresahan mereka yang
sebelumnya hanya bisa menggantungkan diri dari petani ladang tadah hujan yang
hanya bisa menanam (panen) setahun sekali menjadi panen sebulan sekali. Seiring
berjalannya waktu, sepertinya budidaya rumput laut di Nusa Penida bukannya
makin baik namun sepertinya makin memburuk terutama dari sudut pandang produksi,
“ ujarnya.
Hal sama I Wayan Darma petani rumput laut dari
Semaya , Hal tersebut diantaranya disebabkan oleh : POLUSI Semakin banyaknya
aktivitas boat, kapal, jukung baik untuk tujuan penyebrangan maupun wisata air
menyebabkan adanya peningkatan polusi air laut yang berakibat menurunya
kesuburan rumput laut, terangnya.
Kepala UPT. Peternakan Perikanan & Kelautan
Kecamatan Nusa Penida I Nyoman Sangging mengatakan adanya hama sejenis rumput
liar yang bernama “AIS-AIS”, yang menempel pada rumput laut seperti parasit
sangat menghambat pertumbuhan rumput laut. Disamping itu ada juga beberapa
jenis ikan lokal seperti : tabasan, pogot dan sejenisnya yang suka makan rumput
laut, “ katanya.
MUSIM Faktor musim, dimana belakangan musim panas
dan hujan sangat tidak menentu juga sangat berpengaruh terhadap produksi.
Terjadinya badai atau ombak besar yang kadang datang secara tiba – tiba
menyebabkan rumput laut terlepas dari pegangan (ikatan talinya) dan hanyut
ditelan ombak.
PENYEMPITAN LAHAN Bertumbuh kembangnya pariwisata serta
bertambahnya jumlah pelabuhan – pelabuhan kecil di sepanjang pantai utara Nusa
Penida menyebabkan banyak lahan budidaya rumput laut menjadi tergusur.
PENGOLAHAN PASCA PANEN Belum adanya pengetahuan
tentang pengolahan rumput laut menjadi suatu produk turunan seperti : jajanan,
manisan dan lain sebagainya menyebabkan petani menjual begitu saja hasil
produksinya setelah panen. Jika mereka punya kemampuan mengolah, mungkin mereka
bisa mendapatkan hasil yang lebih baik.
DISTRIBUSI
& PEMASARAN Ini menjadi masalah klasik, karena dari awal adanya budidaya
rumput laut di Nusa Penida harga dimainkan oleh para pengepul besar sehingga
petani sering tidak berkutik karenanya. Perlu adanya sebuah pemikiran untuk
membikin semacam koperasi petani rumput laut yang kira – kira bisa membantu
petani untuk masalah distribusi dan pemasaran sehingga tidak semata tergantung
kepada pengepul tertentu saja. Itu kira – kira berbagai permasalahn dari
budidaya rumput laut di Nusa Penida disamping kemungkinan masih adanya
permasalahan – permasalahan lainnya. Dibutuhkan sinergi berbagai pihak
(pemerintah, LSM, petani) untuk mengatasi masalah - masalah tersebut, “ imbuhnya.
Sementara Kepala
Unit Pelayanan Pengembangan Rumbut Laut Kabupaten Klungkung I Nyoman Landep mengatakan
secara signifikan peningkatan produksi rumput laut belum sesuai dengan harapan
banyak faktor yang mempengaruhi baik dari hama mapun faktor alam. Total jumlah
petani rumput laut sebanyak 2.793 dengan luas area rumput laut yang produktif
141,86 ha. Hasil produksi rumput laut kering dalam setahun yang didata langsung
LSM di semua penyeberangan sebanyak 300 ton per tahun.Disepanjang pesisir
pantai Nusa Penida yakni Desa Suana, Batununggul, Kutampi kaler, Ped,
Toyepakeh, Lembongan serta Jungutbatu. Bantuan langsung dari pusat yang
bergulir dari tahun 2007-2009 sebanyak 1,6
miliar dari 66 kelompok petani. Tahun 2009-2010
sebanyak 360.500.000 rupiah 22 kelompok . jumah total kelompok yang menerima
bantuan sebanyak 88 kelompok dengan total keseluruhan 2.433.744.000 rupiah. Dan
7 kelompok rumput laut yang belu menerima bantuan. Sampai saat ini jumlah
kelompok petani rumput laut sebanyak 96 kelompok, dana bergulir diperuntukan
budidaya rumput laut, “terangnya.
Landep berharap potensi yang ada banyak permasalah
yang terjadi agar semua pihak bekerjasama komitmen membangun serta memberikan
motivasi petani rumput laut agar lebih berdaya lagi, “ harapnya.
Oleh : Santana Ja Dewa
0 comments:
Post a Comment