GIANYAR ---- Kelompok perupa Galang Kangin kembali menggelar pameran
bersama mengambil tema Jalan Pilihan dan Panggilan Jiwa. Dua tahun terakhir
pandemic melanda kegiatan berkesenian mengalami dampak hal ini dikarenakan
pembatasan social masyarakat. Imbas dari pembatasan tersebut tidak menyurutkan
insting berkarya seorang perupa. Rumah menjadi ruang berexpresi perupa hal ini
waktu luang berada berada banyak di rumah masing-masing.
Tahun ini, kelompok perupa Galang Kangin merasa lega, kegiatan
pemeran secara terbuka bisa digelar. Art Exhibition berlokasi di Kumanaran
ArtSpace, Tegallang, Gianyar yang dimulai 17 April hingga bulan depan.
Saat dikomfirmasi,Minggu (17/4/2022) Ketua Galang Kangin Galung
Wiratmaja menyampaikan bentuk tanggungjawab sebagai perupa berkarya adalah “
ngayah “ mempersembahkan kepada pecinta dan penggiat seni rupa. Jalan Jiwa dan
Panggilan Jiwa tema dibalik pemeran bersama ini merupakan merupakan salah satu
bagian dari kehidupan dan pada proses pengembangan - nya, kesenian juga
mendapat tempat seperti bidang-bidang kehidupan lainnya.
Namun berkesenian sebagai pilihan dan panggilan jiwa bisa
terkesan mudah atau keras. Jalan terse - but mungkin berat, jarang dilalui,
menanjak dan penuh dengan kerikil tajam. Di satu titik, akan ada waktu di mana
kita merenung, melihat ke belakang, dan menemukan banyak sekali kesempatan dan
hal-hal menakjubkan yang dapat terjadi jika kita setia pada jalan yang se -
benarnya kita inginkan.
“ perupa yang berpartisipasi dalam pemeran ini sebanyak 12 orang
dengan mempersebahkan karya dengan karakteristik masing-masing, “ ujarnya
Galung.
Setiap hasil karya, Kata Galung mengwujudkan suatu ide. Oleh ka
- rena itu, karya seni bukanlah sebagai benda fungsional atau sebagai suatu
“hasil karya” seni saja, melainkan sebagai suatu karya yang mempunyai “isi”
yang mengekspresikan nilai-nilai tertentu, menunjukkan maksud dan gagasan,
mengungkapkan suatu makna sebagai ekspresi kehidupan.
“ Karena disitulah jati diri seni yaitu merawat kehidupan.
Disitu pula kita tidak lagi mewacanakan seni dan per - damaian tetapi
menghidupinya, lantaran keduanya melangsungkan kehidupan, “ tutupnya.
Perupa yang terlibat dalam pemeran antara lain Galung Wiratmaja,
Nyoman Diwarupa, Made Gunawan, Agyus Murdika, Naya Swantha, Wayan Setem, Atmi
KristiadewiDewa Soma Wijaya, Anthok S, Made Sudana, Made Ardika Dewa Soma, AA. Putra
Dela dan Made Supena(alm). (*)
0 comments:
Post a Comment