Perhelatan
Musik Rock For Life di Lapangan Umum, Sampalan Nusa Penida 11 Pebruari 2016
berlangsung sukses. Indikatornya jumlah penonton yang memadati Lapangan Umum
untuk menyaksikan penampilan Lolot Band, RPSG, The Majuh Band, Vimoting Last
Night, Puisi Putu Bonuz, Gitar Klasik Sumadi, Malibu Stone dan 8 Band Rock yang
mengikuti Festival ramai.
Indikasi kesuksesan lainnya Rock For Life adalah secara umum acara berjalan dengan lancar. Disamping kehadiran Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta yang ikut membaur dalam alunan music rock dan berbaju Rock for Life sebagai bukti Rock for life tidak saja dihadiri semua lapisan masyarakat tetapi pula pejabat pemerintah setingkat Bupati juga ikut nimbrung.
Namun
semua itu adalah segala sesuatu yang Nampak didepan panggung, semua terlihat
sempurna. Tapi nyatanya ada cerita-cerita seru yang mengiringi dari persiapan
sampai pelaksanaan yang membuat panitia yang dikomandani Dewa Umar khawatir
ngeri-ngeri sedap.
Cerita
tersebut diantaranya :
1. Awalnya Rock For Life sedianya hanya akan diadakan didepan kantor camat dengan kapasitas penonton 2000 sampai 3000 penonton. Tetapi setelah publikasi yang gencar menggandeng Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta melalui kampanye memerangi sampah plastik, pihak Sponsor yakni A Mild memandang perlu mendatangkan sound system dengan kekuatan 150.000 watt dan acara pindah di Lapagan umum yang lebih luas.
2.
Konskuensi Soundsystem 150.000 Watt harus didatangkan dari Bali daratan dengan
muatan 6 truck. Masalah muncul karena acara umanis Galungan adalah waktu
bersamaan barang dan orang sedang ramai-ramainya menyeberang ke Nusa Penida.
Untung koordinasi dengan pemerintah Daerah atas bantuan Camat Nusa Penida I
Gusti Agung Gede Putra Mahajaya bersurat memohon perioritas ke Bupati Klungkung
yang ditembuskan ke Dinas Perhubungan Klungkung cukup membantu. Tapi H-2 satu
Truck kemungkinan tidak bias diseberangkan karena sesaknya muatan Kapal Roro.
Akhirnya Dewa Umar sang Ketua Panitia berkoordinasi dengan Paguyuban Truck agar
1 Truck yang tercecer bisa diseberangkan, karena kalau tidak bisa dibayangkan
acara tidak akan bisa berlangsung sesuai rencana.
3.
Rock For Life yang di komandani Dewa Umar dan Komunitas Musik Nusa Penida
adalah kumpulan anak muda yang ingin Nusa Penida ramai di saat umanis Galungan
dengan minim pengalaman dan dana. Karena menurut mereka Nusa Penida minim
hiburan, sehingga Rock For Life adalah oase (mata air dipadang gurun) yang bisa
mengobati dahaga masyarakat. Untuk Rapat saja mereka menggunakan balai bengong
Toserba 2 di Batumulapan dimana Komang Merta pemilik Toserba adalah drummer The
Majuh Band.
4.
Acara yang dihelat menjadi lebih besar dengan penampilan icon Band Rock Bali
Lolot Band melalui fasilitasi Putu Bonuz yang berteman baik dengan Lolot,
membuat Kapolres Klungkung menerjunkan personelnya langsung dari Klungkung ke
Nusa Penida 35 orang. Tujuannya agar kejadian yang tidak diinginkan tidak
terjadi. Selain itu intel yang diterjunkan ditengah penonton saat bergembira
dilakukan untuk mengamankan acara agar tidak rusuh sangat membantu. Disamping
itu pengamanan dari pihak TNI 6 orang dan Pecalang 20 orang, Satpol PP 6 orang
kunci keberhasilan Rock For Life.
5.
Panitia Rock for Life Dewa Arinsanda sebagai Bendahara merasa ketar-ketir
karena acara semakin besar membuat acara dibayangi kekurangan dana. Mengingat
awalnya acara sedianya hanya skala kecil saja. Namun dengan segala daya upaya
termasuk patungan dari panitia semua berjalan dengan baik.
6.
Acara yang besar tidak ada apa-apanya kalau tanpa dokumentasi dan publikasi
yang baik. Dengan kemampuan Dewa Santana sebagai Humas Acara akhirnya Rock for
Life sejak awal diketahui secara luas karena diliput oleh berbagai media baik
online maupun Koran di Bali. Para pemain Band dan pendukung secara berantai di
media social sangat memnatu publikasi. Selain itu videographer handal Teja Manu
dan Gustra diminta khusus untuk membuat video rock for life sehingga gelegar
acar bisa dikenang, dilihat oleh mereka dimanapun karena akan diupload di
Youtube dan media social lainnya.
7.
Pada saat acara beberapa Band telat datang ke panggung padahal sudah waktu
giliran mereka tampil. Tetapi dengan kepiawian MC semua berjalan baik-baik
saja.(*)
0 comments:
Post a Comment