kapal tongkal yang berhasil berlabuh di Pelabuhan Banjarnyuh
Ped, (waklaba.blogspot.com)
Harga
material bangunan jauh berbeda dengan di Denpasar. Hal ini disebabkan kurangnya
akses menuju Nusa Penida. Adanya kapal roro belum juga mengatasinya, karena melanyani
satu kali trip saja sehingga banyak truk yang antre. Dari permasalahan itu
timbul ide untuk mendatangkan kapal tongkang di pelabuhan Banjarnyuh yang
berhasil mendarat Senin, (24/2/2014) yang lalau.
I
Wayan Murka saat dikomfirmasi , Senin 3/3/2014), tidaklah mudah mendaratkan kapal
tongkang, begitu kuatnya arus yang sewaktu-waktu berubah di Pelabuhan
Banjarnyuh menjadi kendala besar. Sampai-sampai saya dan awak kapal bergadang 2
hari hanya menunggu air lau tenang. “Kami khawatir kapal kandas atau terdampar
lagi sehingga bisa dibayangkan kerugian kami bila itu terjadi” terawang Murka
getir.
Pria
yang berasal dari Banjar Angkal, Desa Suana , Nusa Penida mengaku bahwa idenya
berawal dari permasalahan Pembangunan Nusa penida yang terkendala bahan baku
material yang menyebabkan pembangunan infrastruktur di Nusa Penida tersendat.
Karenanya Murka dari tahun 2009 berupaya mencari solusi bagaiamana caranya agar
kebuntuan permasalahan pengangkutan masalah material di Nusa Penida dari
daratan Bali bisa diselesaikan. Kapal tongkang
berkapasitas sebesar 100 sampai dengan 200 truk. Bahkan pada bulan Januari 2014
lalu kapal tongkang yang ia sewa sempat terdampar di Pantai Merta Sari Sanur.
Terlebih
masa Pemerintahan Bupati I Nyoman Suwirta yang berjanji focus membangun
infrastruktur Nusa Penida, tentunya memerlukan material yang banyak dengan
biaya yang lebih murah. Solusi mendaratkan kapal tongkang di pelabuhan Banjar
Nyuh diharapkan bisa menjadi alternative pemecahan masalah pembangunanan
infrastruktur di Nusa Penida , harap pria dua anak ini. “Hal ini juga pernah
saya sampaikan langsung ke Bapak Bupati I Nyoman Suwirta ketika beliau
berkunjung ke Nusa Penida tempo lalu”, ungkap Wayan.
Ketika
disinggung tentang ijin berlabuhnya kapal tongkang di Pelabuhan Banjar Nyuh
yang selama ini tidak terpakai, Murka mengatakan telah mengantongi ijin dari
Pihak terkait. Namun demikian ketika didesak ijin dari pihak pemerintah daerah
Kabupaten Klungkung, Murka mengungkapkan siap berkoordinasi untuk pembangunan
Nusa Penida yang lebih baik khususnya dalam penyediaan materialnya.
Tentang
harga material yang ia angkut dari kapal tongkang ia ia bawa, Murka telah
menghitung bisa menekan harga material sampai 30% dibandingkan mengangkut
dengan kapal Roro. Ketika disinggung tentang berapa kali ia bisa keberlanjutan
usahanya, Murka optimis bisa 2 kali dalam sebulan tergantung cuaca. Apabila ini
lancar dan tidak ada hambatan ini bisa menekan biaya dan menekan inflasi bahan
bangunan yang menghantui Nusa Penida selama ini. Karena Kapal Roro yang
biasanya hanya satu trip dalam sehari sehingga truk sampai mengantre 2 minggu
untuk menunggu giliran menyeberang. (sjd)
0 comments:
Post a Comment