sarang burung yang berada di Goa Batu Melawang (foto/yansu)
LEMBONGAN, Perusahaan Daerah Nusa Kertha Kosala (PDNKK) melakukan
pemetikan sarang burung walet di goa Batu Melawang Dusun Ceningan, Desa
Lembongan, Kecamatan Nusa Penida.
Nampak hadir Direktur Utama
(PDNKK) I Wayan Sukadana dan sejumlah team pengendali sarang burung wallet antara
lain I Wayan Sudiarta Kabid Pajak DPPKA, AA. Aggelita Kasubag SDA Ekonomi, A.A
Panji Staf Ekonomi dan I Wayan Suardana Staff H2O Setda Klungkung. Sebelum
dilakukan pemetikan, didahului menghaturkan upacara dengan menggunakan banten
dilokasi Goa memohon semoga pemetikan diberikan keselamatan.
Setelah itu baru dilakukan uji
petik dengan pengambilan sampel sarang burung walet. Ketika sampel sarang
burung walet dibawa terlihat putih sarang walet agak kemerahan dan yang lain
beberapa berwarna agak coklat. Ini tandanya sarang burung walet telah layak
dipetik. Dengan warna putih kemerahan yang disertai bulu-bulu berarti telur
walet tidak sampai ikut terpetik dan ia telah terbang. Setelah uji petik baru
dilakukan pemetikan yang pada kali ini disertai pembersihan langit-langit goa.
Tujuannya agar burung walet bisa membuat sarang yang menempel di langit-langit
goa.
Ketika dipetik didapat 3,5
Kilogram yang kemudian diberita acarakan yang ditandatangani segenap team
pengendali sarang burung walet dan Dirut PDNKK.
Ketika ditanya terhadap hasilnya demikian, I
Wayan Sukadana mengatakan bahwa ini tidak mengejutkannya. Hasilnya berkisar diantara 2 s/d 7 Kilogram
basah saja. Ini berdasarkan data petik 2 kali ketika tahun 2014 semenjak saya
memimpin PDNKK. Hanya hasil kali ini lebih hitam dan kotor karena memang hasil
pembersihan Goa, “ ujar Sukadana, Minggu (2/8/2015).
Ketika ditanya tentang penyebab
menurunnya hasil petik sarang walet Sukadana tidak mau berandai-andai. “ ini
perlu penelitian penyebabnya, mengapa sarang burung walet bisa merosot. Tadi
kami taruh termometer di ruangan goa, suhunya 30 derajat celcius. Padahal suhu
nyaman walet dari literarture yang saya baca 27 – 29 derajat celcius. Ini pun
baru penelitian kasar, harus diuji kebenaran secara lebih intensif lebih
lanjut. Walaupun demikian ini bisa menjadi petunjuk bahwa suhu goa semakin
panas yang menyebabkan walet tidak nyaman tinggal yang kemungkinan menyebabkan
mereka migrasi , " terangnya.
Lebih lanjut, Ia mengatakan bahwa
pengelolaan sarang burung yang dilakukan PDNKK ibarat ngelawar capung. “ Biaya
petiknya lebih besar dari hasil petiknya kalau dijual. Balik modal saja sudah
untung karena kami jual dengan sistem paket sehingga tidak rugi saja. Kedepan
dengan biaya yang lebih besar dan pemasukan sarang burung walet, bisa saja ke
depan sarang burung dikembalikan ke Pemda Klungkung untuk selanjutnya
dikonservasi, “ imbuhnya.
Senada dengan hal itu, I Wayan Padol
salah satu pemetik sarang walet mengatakan bahwa hasil sarang burung walet
memang jauh merosot. Dulu ditahun 90-an bisa mencapai 30 Kilogram. Tapi
sekarang hanya 2 sampai 4 Kilogram. Bahkan kalau kita ada disekitar goa batu
melawang saking banyak walet, kita sering ditabrak, mereka berhamburan keluar.
Sekarang jarang terlihat, walaupun ada yang melintas jumlah bisa dihitung
dengan jari, “ kata Padol yang mengaku sudah memetik sarang burung walet
semenjak 15 tahu lalu.
Oleh : Santana Ja Dewa
harga sarang walet sekarang sudah banyak merosot dibanding 10-15 tahun lalu.
ReplyDeleteterutama di dearah Jatim