harga BBM kecamatan Nusa Penida satu harga ditandai dengan penandatangan oleh Bupati Suwirta (foto/hmsklk)
PED, Pemerataan
pembangunan yang dicanangkan pemerintah pusat terutama daerah tertinggal,
terluar dan terdepan demi mewujudkan keadilan dan keseteraan menikmati
pembangunan secara menyeluruh. Nusa Penida salah satunya, secara administratif
kepulaun yang terletak di sebelah tenggara Bali yang masuk wilayah kabupaten
Klungkung. Kebutuhan dasar Bahan Bakar minyak (BBM) berefek domino semua
sektor. Stabilitas harga ditentukan harga BBM. Ketimbangan tersebut terjawab,
kini Nusa Penida memiliki SPBU dengan penyalur Bahan Bakar Minyak (BBM) satu
(1) harga. SPBU ini menjadi titik ke-27 yang diresmikan Pemerintah setelah SPBU
Modular Desa Tanah Hitam, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.
SPBU dengan penyalur
BBM 1 harga di Banjar Nyuh, Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida diresmikan Komite
BPH Migas, M.Ibnu Fajar bersama Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas
Kementerian ESDM, Harya Adityawarman, turut didampingi Bupati Klungkung, I
Nyoman Suwirta, SVP Fuel Marketing dan Distribution PT. Pertamina, Gigih Wahyu
H.I, dan pemilik SPBU Kompak Desa Ped, I Wayan Sumantara.
Menurut Komite BPH
Migas, M.Ibnu Fajar, peresmian SPBU di Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida ini
merupakan bagian dari Program BBM satu harga yang dicanangkan Presiden Joko
Widodo. Program ini ditujukan agar rakyat Indonesia dapat menikmati harga BBM
yang sama di seluruh Indonesia, khususnya di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan
dan Terluar).
Program tersebut
ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 36 Tahun 2016
tentang Percepatan Pemberlakuan Satu Harga Jenis BBM Tertentu dan Jenis BBM
Khusus Penugasan Secara Nasional. "Pada intinya Permen ini mengamanatkan
agar Badan Usaha yang menyalurkan BBM bersubsidi segera mendirikan penyalur di
lokasi-lokasi yang belum terdapat Penyalur Jenis BBM Tertentu dan Jenis BBM Khusus
Penugasan," ujar Komite BPH Migas M.Ibnu Fajar.
Bupati Klungkung, I
Nyoman Suwirta berharap dengan adanya SPBU ini bisa dirasakan manfaatnya oleh
masyarakat, mengingat pariwisata di Nusa Penida kini sudah menggeliat dan
disektor ekonomi juga mendapat imbas dari pariwisata tersebut. Bupati juga
berharap program ini mampu bersinergi dengan program kementrian lainnya,
sehinga semua program pemerintah pusat bisa langsung dirasakan oleh masyarakat.
Selain itu, BBM 1 harga juga bisa menekan inflasi kenaikan harga, karena BBM
sangat berpengaruh terhadap kenaikan di semua sektor salah satunya
transportasi. "Karena Nusa Penida bergerak di sektor pariwisata yang
memanfaatkan moda transportasi darat maupun laut, sehingga nantinya roda
perekonomian yang ada di Nusa Penida bisa berjalan dengan baik,” ujarnya.*
No comments:
Post a Comment