penampilan musisi jazz di Sanur Mostly Jazz
SANUR-DENPASAR, Ratusan
penonton yang didominasi wisatawan mancanegara menikmati sajian dari para
musisi jazz dalan perhelatan Sanur Mostly Jazz Festival. Tak tanggung-tanggung
event ini ditata apik di pantai, satu panggung bernuansa taman dan panggung
yang lebih besar berlatar belakang perairan Selat Badung yang eksotik. Penonton
pun leluasa menikmati suasana sambil menikmati hidangan dari Griya Santrian
Resort, Sabtu (15/7) kemarin.
Pergelaran pada hari
kedua dimulai pada pukul 16.30 wita menampilkan Sandy Winarta Trio. Embusan
angin pantai seolah berkejaran dengan irama drum yang dipukul ritmik oleh
Sandy, musisi kelahiran Denpasar, alumnus Australian Institute of Music,
Sydney, Australia dan New School for Jazz and Contemporary Music di Manhattan,
New York, AS.
Berikutnya penampilan
gitaris Tohpati yang membawakan beberapa komposisi dari album solonya. Sajian
musik Tohpati dan band pun membuat romantis senja di Pantai Sanur. Sebagai
gitaris andal, Tohpati pernah merilis sejumlah album besama grup seperti Simak Dialog,
Halmahera, dan Trisum. Ia juga dikenal melambungkan sederet penyanyi pop
Indonesia selama dekade ini.
Musisi Ito Kurdhi yang
tampil berikutnya merasa bahagia karena tiga hari sebelumnya meluncurkan album
‘Terbang Melayang’.
“Ya, saya bersyukur
bisa tampil di ajang ini sekalian untuk memperkenalkan dan promosi album baru,”
kata pembetot bass yang pernah tampil di sejumlah festival ini.
Yang membuat suasana
festival kian panas adalah kehadiran Sandhy Sondoro. Kelincahan gerak dan
kekhasan vokalnya serta lirik yang cocok di kala hati galau, membuat sebagian
penonton tak tahan untuk bergoyang. Maka meluncurkan beberapa lagu dari sederet
albumnya Why Don't We (2008), Jazz In The City with Sandhy Sondoro (kompilasi)
(2009), Sandhy Sondoro (2010), Find The Way (2012), Vulnerability (2014),
Berlin! Berlin! Lck Lieb Dir So Sehr (2016), dan Love Songs (2016).
Gongnya adalah performa
gitaris senior Oele Pattiselanno yang menggandeng vokalis jazz Margie Segers.
Keduanya kerap tampil bersama mendiang Jack Lesmana pada 1970-an baik di
panggung jazz maupun di dapur rekaman. Waktu tampil sejam rasanya masih kurang
untuk menyaksikan musikalitas Oele.
Musisi dan penggagas
Sanur Mostly Jazz Indra Lesmana sungguh berbahagia bisa menghadirkan para tokoh
jazz tanah air dalam festival perdana yang merupakan bagian dari Sanur Village
Festival ini. Ia berjanji akan mengawal acara ini menjadi agenda tahunan dan
akan memberikan apresiasi para musisi jazz lintasgenerasi.
“Atmosfer Sanur yang
sangat cocok dengan audiens jazz membuat saya yakin kawasan ini akan menjadi
destinasi musik jazz dan ikut mewarnai perjalanan wisata budaya yang telah
berlangsung puluhan tahun,” ujar Indra.
Musisi I Wayan Balawan
yang tampil di hari pertama menambahkan, Sanur dan Ubud sangat cocok untuk
mengelar festival jazz yang kelak menjadi oasis di tengah pergaulan
internasional warga yang bertahun-tahun berinteraksi dengan berbagai bangsa di
dunia.*
0 comments:
Post a Comment