warga nyungsung Ida Bhatara Tirta menuju Pura Dalem setempat (foto/sjd)
BATUNUNGGUL, Berbagai bencana menerba Bali baik banjir maupun longsor begitu juga dengan bencana lainya seperti angin kencang. Peralihan musim hembusan angin kencang pemicu gelombang tinggi. Melihat hal tersebut Desa Pakraman Dalem Setra Batununggul mengambil langkah-langkah guna menetralisir menyeimbangkan keharmonisasi alam melalui upacara taur gentuh atau yang lebih dikenal di masyarakat "Mendak Ida Bhatara Tirta ".
Hal ini disampaikan Bendesa Desa Pakraman Dalem Setra Banutunungul I Dewa Ketut Tayanegara saat dietmui di Pura Dalem setempat, Rabu (28/12), upacara mendak Ida Bhatara Tirta bertepatan dengan tilem keenem. Upacara ini berkaitan dengan cuaca extrem yang melanda, patut disyukuri hujan lebih dulu turun sehingga petani bisa bercocok tanam.
“ Upacara Taur Gentuh diawali dengan Bhatara Tirta turun kabeh dari Pura Sad Kahyangan Jagat Nusa Penida dan Pura Kahyangan Tiga berjumlah 19. Upacara ini digelar setiap tahun yang sudah diwarisi dari leluhur. Tujuan upacara ini tiada lain memohon kerayahuan terhindar dari cuaca extrem " Nangkluk Merana" Ida Bhatara Tirta nyejer selama 4 hari, nyinep tirta tersebut dibagikan kepada semua masyarakat, "ujarnya.
Lebih lanjut, Tayanegara mengatakan puncak upacara ini berlangsung hari ini sedangkan nyinep Ida Bhatara hari Sabtu. Upacara ini juga menjaga keharmonisi alam antara buana alit dan buana agung untuk memberikan rasa teduh masyarakat dan alam semesta, “ imbuhnya.
Rentetan upacara setelah taur gentuh dilanjutkan dengan upacara ngadegang Banjar Sampalan dan Batununggul selang sebulan dengan pelawatan barong bangkal, barong dan rangda. (*)
Lebih lanjut, Tayanegara mengatakan puncak upacara ini berlangsung hari ini sedangkan nyinep Ida Bhatara hari Sabtu. Upacara ini juga menjaga keharmonisi alam antara buana alit dan buana agung untuk memberikan rasa teduh masyarakat dan alam semesta, “ imbuhnya.
Rentetan upacara setelah taur gentuh dilanjutkan dengan upacara ngadegang Banjar Sampalan dan Batununggul selang sebulan dengan pelawatan barong bangkal, barong dan rangda. (*)
0 comments:
Post a Comment