Monday 15 February 2016

Artikel │Menapak Jaman, Organisasi Adat Harus Kokoh



Rapat paripurna tidak hanya dilakukan anggota Dewan terhormat. Organisasi adat di Bali yang dikenal dengan nama banjar. Setiap Hari Raya Galungan banjar melaksanakan rapat paripurna yang sering disebut paruman agung. Artinya rapat sekala besar dengan berbagai adenda permasalahan dihadapi krama " masyarakat ". Permasalahan adat di Bali makin rumit sesuai perkembangan. Permasahan " pikobet " warga sosial masyarakat antre diselesaikan dipermukaan secara mufakat demi keberlangsungan banjar menapak jaman.

Pariwisata menyusup insan masyarakat perlahan memberikan dampak pengaruh sosial masyarakat banjar. Problem ini tentunya disikapi dengan kepala dingin. Permasalahan pasti ada jalan keluar, tentunya diimbangi dengan spirit warga menapak pengaruh luar.

Membicarakan meranjak pariwisata di Nusa Penida kian dirasakan. Kesiapan masyarakat terutama organisasi paling bawah yakni banjar. Sumber daya penting didepankan meningkatkan ekonomi warga naik kelas. Pondasi ekonomi mutlak dinaikan karena sumber permasalahan berawal dari ini. Perlu disikapi dan diresapi Nusa Penida berkembang bahkan lebih maju. Julukan telur emas Bali sudah dimata. Permasalahan adat timbul hingga menetas makin besar didasari pola pikir kaku seperti batu.

Suara kencang politik sudah lama mencampurkan sosial masyarakat adat banjar. Urusan hal ini pengaruh besar parahnya krama gonto-gontokan. Memaksakan kepentingan mengatas namakan masyarakat padahal tidak relevan dengan kondisi yang ada. (*)


No comments:

Post a Comment