Wednesday 20 January 2016

Opini : Cakrek, Gaya Hidup Sekarang


Seiring perkembangan jaman, perubahan gaya hidup mengikuti perubahan. Sesuatu menarik baik kejadian, musibah atau pun tempat eksotik jadi serbuan para pecinta selfie atau yang populer bernama cakrek. Gedget tidak bisa lepas dari gemgaman tangan, detik demi detik pantauan terus update status atau sekedar lihat berita, browsing , chating dan lain-lain.

Perubahan drastis menimbulkan rasa penasaran keinginan lebih tau sesuatu. Sekedar keleksi yang nantinya mengabarkan penikmat sosial media walaupun terkadang akurat suatu informasi masih kurang. Tapi, satu sisi informasi ini paling terdepan mengabarkan dan membantu share kepada lainya.

Takut, terkikis rasa penasaran tinggi sesuatu seperti aksi teror yang terjadi di Sarinah, DKI Jakarta. Polisi berjibaku menaklukan teroris malah asyik nonton parahnya selfie dengan latar belakang baku tembak polisi dengan teroris. Koyol, tapi ini menandakan keberanian warga Indonesia terhadap aksi teror. Mungkin sudah terbiasa mendengar jentuman suara senapan atau bom. Sepasang tangan mengemgam gegdet mengabadikan kejadian tersebut detik demi detik seperti layaknya menonton film laga.

Kembali gaya hidup cakrek, alam bawah sadar sudah terkontaminasi perubahan terjadi. Sulit meredam hal tersebut, yang terpenting sepanjang sesuai dengan koledor aturan. Gaya cakrek dipengaruhi dengan sebuah iklan yang telah membumi semua kalangan tak terkecuali. Selfie menjadi bagian hidup masa kini.

Sosial media adalah satu satu sandaran meluapkan pergolakan emosi. Keluh kesah pelampiasan mengapdate status di sosmed melepaskan beban. Terkadang, keluh kesah membawa petaka. Sebaiknya menyampaikan keluh kesah tidak menyakiti seseorang. Pengaruh sosmed baik dan buruk sangat radiasi terhadap sosial masyarakat.

Oleh ; Santana Ja Dewa


No comments:

Post a Comment