Friday 25 December 2015

Bagong Ngga Malu Jual Nasi Pinggir Jalan

pembeli menikmati nasi Ketut bagong (foto/sjd)

BATUNUNGGUL, Berjualan di pinggir jalan sebagain orang enggan melakukan apalagi kaum muda. Malu jadi problema, faktor tersebut jadi penghalang besar niat berjualan. Profesi ini rasio rendah ketimbang jadi pegawai. Seiring waktu, perlahan tapi pasti sektor ini mulai digeluti warga lokal. Ini terlihat dipinggir jalan maupun pasar senggol di Nusa Penida.

Salah satunya I Ketut Widarta, bagi diri malu nomer dua yang terpenting bekerja dengan halal. Pria akrab disapa Ketut Bagong, usaha yang digelutinya sudah setahun lebih, dalam sehari bisa habiskan 50 bungkus nasi, hanya 5 ribu nasi bungkus dengan menu disisiran ayam ditambah sambal khas nasi kawit plus mie.

" lumayan sih dari hasil jualan. Yang namanya jualan pasang surut kaya air laut, " kata Bagong pria asal Banjar Mentigi, Desa Batununggul saat ditemui tempat berjualan dipertigaan lapangan umum Sampalan.

raut wajah senang ketika seorang singgah beli nasi, matahari warna kemerahan Bagong buka dagangan hingga siang hari.

Oleh : Santana Ja Dewa


No comments:

Post a Comment